Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok "Posko Penggusuran Ilegal" di Rawajati

Kompas.com - 06/09/2016, 18:58 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lima hari pasca-penggusuran RT 09 RW 04 Rawajati, Selasa (6/9/2016), sebagian warga masih bertahan di trotoar Jalan Rawajati Barat dengan mendirikan tenda.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, tujuh tenda dari terpal itu menjadi tempat berteduh warga.

Tenda-tenda tersebut hanya dialasi tripleks dan terpal. Tak ada dinding yang untuk melindungi warga dari hujan dan panas.

(Baca juga: Ketika Anak-anak Rawajati yang Jadi Korban Penggusuran Mengais Parkir...)

Tampak salah satu tenda yang didirikan warga itu cukup luas. Terpampang tulisan tangan pada kayu yang berbunyi "Posko Penggusuran Ilegal" di depan tenda.

Di sampingnya, tampak berkibar bendera Partai Gerindra. Mul Wahyudi, salah satu warga yang juga masih bertahan, mengatakan bahwa posko tersebut memang diusulkan oleh Partai Gerindra.

Namun, posko itu dikelola warga saat ini. Tidak banyak aktivitas yang dilakukan di posko maupun di tenda-tenda warga.

Mereka hanya duduk-duduk dan berbincang di sana. "Ini posko bebas saja untuk warga, untuk siapa pun. Untuk berteduh," kata Mul saat ditemui di lokasi, Selasa (6/9/2016).

Mul mengatakan bahwa ia masih menunggu rencana Partai Gerindra, maupun kadernya yang mencalonkan diri sebagai gubernur, yakni Sandiaga Uno, untuk membangun crisis center di Rawajati.

Para warga mengaku tetap bertahan di Rawajati dengan tidur di tenda dan pinggir jalan karena menolak dipindahkan ke Rusun Marunda yang dianggap jauh dari Rawajati.

"Kami bertahan di sini sampai pemerintah bersedia merelokasi ke rusun yang ada di wilayah Jaksel. Marunda kan kejauhan," ujar Mul.

(Baca juga: Anggota DPRD DKI Emosi Saat Melihat Warga Gusuran Rawajati Luka-luka)

Sandiaga sebelumnya mengaku telah menyiapkan crisis center bagi warga korban penggusuran di Rawajati.

Posko tersebut akan memetakan kebutuhan warga yang tergusur, terutama bagi mereka yang kehilangan pekerjaan.

Setelah mendata warga yang kehilangan pekerjaan akibat penggusuran, Sandiaga mengaku akan berkoordinasi dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia maupun Kamar Dagang Indonesia untuk menyalurkan mereka ke tempat kerja baru.

"Kami khususkan hari ini untuk Rawajati, tapi kami buka nanti untuk semua. Karena ada beberapa daerah yang akan ditertibkan tanpa sosialisasi yang cukup, jadi banyak yang mengeluh," kata Sandiaga.

Kompas TV Warga Rawajati Keberatan Direlokasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com