Boy justru memilih untuk memenangkan Jokowi-Ahok dalam Pilkada DKI. Boy memilih tempat di legislatif, sempat menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.
Lalu pada 2014, ketika Jokowi akan melenggang ke kursi kepresidenan, nama Boy diusulkan untuk jadi wagub DKI Jakarta setelah Ahok menjabat gubernur. Ternyata, pada akhirnya Boy tidak jadi dipilih dan Djarot Saiful Hidayat yang kemudian mengisi kursi wagub.
Kemenangan PDI-P, baik ketika mengusung Jokowi sebagai Gubernur, lalu sebagai presiden, sekaligus kemenangan legislatif di Jakarta, tak lain karena andil Boy. Boy sendiri memilih aktif di partai, dengan mengalahkan cucu Soekarno yang juga keponakan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Puti Guntur Soekarnoputri, dalam Pemilihan Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta periode 2015-2020.
Namun kursi tersebut tak lama ia tempati. Ketidaknyamanan Boy di PDI-P terjadi semenjak Ahok makin kuat di Jakarta. Boy yang tidak kembali masuk menjadi bagian dari DPRD DKI di periode 2014-2019 masih aktif memantau fraksi PDI-P di DPRD, di mana sejumlah kebijakan fraksi yang mendukung Ahok, tidak sejalan dengan nuraninya. (Baca: Pengunduran Diri Boy Sadikin Dinilai sebagai Musibah bagi PDI-P)
Boy membantah bahwa keluarnya ia dari PDI-P lantaran sakit hati tak jadi diusung pada pilkada kali ini. Ia mengaku tak pernah sekalipun mengemis jabatan kepada partainya. PDI-P dinilai akan rugi besar dengan pengunduran diri Boy.
Bukan mustahil pengunduran diri Boy tersebut akan diikuti pengurus dan kader PDI-P lainnya yang selama ini dekat dengan Boy. Boy kemudian membantah akan mengajak teman-temannya.
"Kalau saya tidak ingat jasa PDI-P, saya bisa bilang ke teman-teman, 'Eh pindah ya'. Tapi saya enggak mau karena saya merasa dibesarkan oleh partai ini," ujarnya.
Boy sendiri untuk saat ini tak ingin langsung mendaftarkan diri ke Partai Gerindra. Ia mengatakan tak akan ikut pusing dengan pencalonan maupun koalisi.
"Netral dulu. Saya mau jadi orang bebas ya," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.