Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percakapan Ini Tunjukkan Sanusi Akali Bahasa Perda agar Bisa Untungkan Pengembang

Kompas.com - 26/09/2016, 19:30 WIB
Jessi Carina

Penulis

Kompas TV Ahok Kaget Dengar Isi Percakapan Sunny dan Ariesman

Balegda DPRD DKI memang pernah mengusulkan kontribusi tambahan 15 persen dikonversi dari besar kontribusi 5 persen. Jika demikian, maka nilai yang diterima Pemprov DKI dari pengembang bisa lebih kecil.

Dalam potongan percakapan selanjutnya, Trinanda mencoba menjelaskan apa yang menjadi keinginan Ariesman. Menurut Trinanda, Ariesman ingin ada kejelasan dalam perda mengenai bangunan yang akan diserahterimakan kepada Pemprov DKI. (Baca: Manajer Agung Sedayu Lupa dengan Ucapannya Sendiri soal Suap dengan Sanusi)

Ariesman ingin bangunan itu dihitung masuk dalam kontribusi atau kontribusi tambahan PT Agung Podomoro Land.

Trinanda: He-eh cuma harus ada kata kata, artinya. Ada kata kata yang telah kita buat. Itu juga masuk gitu loh bang. Pak Ariesman tu.

Sanusi: Enggak bisa. Lu gak boleh. Kan perda itu seolah olah enggak pernah ada barang gituan. Ngerti gak lu? Nanti itu dalam pergubnya dinilai. Kan sekarang lu mau serah terima nih. Kan pergubnya kan di situ pasal ayat terakhir bunyinya "besaran, cara bayar, teknisnya, waktunya itu diatur pergub".

Trinanda: Ya ya diatur pergub.

Sanusi: Nah nanti lu serah terima itu berdasarkan nilai 15 persen dari 5 persen, ngerti gak lu?

Trinanda: Ooo iya ngerti. Saya ngerti saya ngerti yang Ariesman tanya.

Sanusi: Ah iya, dan menurut gua kan menurut gua diskusi sama Ariesman ini kan soalan besaran.

Trinanda: Iya.

Sanusi: Nah dia keberatan besaran segitu. Tapi kalau kontribusi tambahan diilangin, Ariesman keberatan karena barang gak bisa dikasih, oke?

Dengan membuat kontribusi tambahan 15 persen dikonversi dari kontribusi 5 persen, maka Ariesman memiliki dasar hukum untuk serah terima bangunannya kepada Pemprov DKI. Kemudian, besar kontribusi dan kontribusi tambahan yang harus dilunasi PT Agung Podomoro Land pun menjadi tidak terlalu besar.

Ketika ditanya mengenai maksud semua percakapan itu, Trinanda mengaku tidak terlalu mengerti. Trinanda mengacu kepada responsnya terhadap perkataan Sanusi yang hanya setuju saja.

"Saat itu saya terlalu terburu-buru bicara itu. Jadi dari awal sampai akhir saya masih ngawang," ujar Trinanda. (Baca: Ahok Kaget Dengar Isi Percakapan Sunny dan Ariesman soal Tambahan Kontribusi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com