Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Sandiaga Bertemu 2 Mantan Bakal Calon Wakilnya...

Kompas.com - 27/09/2016, 10:45 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penganugerahan jurnalistik MH Thamrin-PWI Jaya ke-42 di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (26/9/2016) kemarin, menjadi momen pertemuan tokoh-tokoh yang berencana maju Pilkada DKI Jakarta 2017. Ada Sandiaga Uno, Sylviana Murni, dan Saefullah yang diundang untuk membacakan nominasi peraih penghargaan.

Pertemuan ketiga orang itu menarik perhatian awak media yang meliput acara tersebut. Sylviana dan Saefullah pernah mengikuti fit and proper test untuk menjadi bakal calon wakil gubernur pendamping Sandiaga dalam Pilkada DKI 2017.

Seiring berjalannya waktu dan dinamika perpolitikan, Sandiaga justru menjadi bakal calon wakil gubernur pendamping Anies Baswedan. Pasangan itu diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Sylviana juga menjadi bakal calon wakil gubernur Jakarta mendampingi Agus Harimurti Yudhoyono. Mereka diusung Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Hanya Saefullah yang berbeda nasib. Ketua PWNU DKI Jakarta itu tidak diusung oleh partai politik manapun. Ia akhirnya terus menjalankan tugasnya sebagai Sekda DKI Jakarta.

Dalam pertemuan kemarin itu terlihat Saefullah akrab berbincang dengan Sandiaga. Sedangkan Sylviana langsung meninggalkan acara usai membacakan nominasi.

Saefullah menjelaskan, Sandiaga sempat mengucapkan permohonan maaf kepadanya.

"Dia (Sandiaga) minta maaf aja gitu. Saya bilang, 'Saya biasa aja, Pak. Kan saya juga tahu, saya enggak punya partai, enggak punya apa-apa'," kata Saefullah menirukan ucapannya kepada Sandiaga.

Sandiaga meminta maaf karena tak jadi menggandeng Saefullah pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Ia juga meminta maaf karena dirinya hanya menjadi bakal calon wakil gubernur.

Partai politik yang memiliki wewenang untuk menentukan pasangan calon dan mengusung mereka pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Komentar Sandiaga

Sandiaga di tempat yang sama mengaku bahwa bercerita banyak hal bersama Saefullah. Dia misalnya mengaku bingung mengapa karya jurnalistik yang menang dalam penghargaan tersebut justru yang mengandung kritik kepada Pemprov DKI Jakarta. Hal itu perlu diapresiasi dan nantinya juga dapat ikut membangun Jakarta.

Sandiaga menegaskan, Saefullah bukanlah satu-satunya orang yang dimintai maaf.

"Saya minta maaf sama semuanya, karena janji saya menghadirkan pasangan calon tunggal belum berhasil. Tapi ya mungkin ini jalan yang di Atas, jalan Allah. Bahwa tiga pasangan calon ini, yang menjadi ketentuan, akan kami jalankan," kata Sandiaga.

Pada kesempatan itu, Sandiaga juga mengatakan kepada Saefullah bahwa dirinya tidak berwenang apa-apa terkait pencalonan gubernur dan wakil gubernur. Di sisi lain, partai yang diikuti Sandiaga, Partai Gerindra, tidak memiliki cukup kursi di DPRD DKI Jakarta untuk mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur sendiri.

Partai Gerindra hanya memiliki sebanyak 15, sementara syarat partai dapat mengusung pasangan calon sendiri adalah minumal punya 22 kursi di DPRD DKI Jakarta.

Karena itu, partai politik besutan Prabowo Subianto itu harus berkoalisi dengan partai politik lainnya, dalam hal ini PKS.

"Pak Saefullah waktu itu yang tertinggi nilainya (dalam fit and proper test), tapi dalam keadaan terakhir keputusan yang diambil, menurut saya sudah menjadi bagian dari sejarah. Mari kita menatap ke depan, kita tentunya harus saling berkolaborasi dan bersinergi," kata Sandiaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com