Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Pembantu Jessica yang Tahu soal Celana Robek Tak Dihadirkan di Persidangan?

Kompas.com - 29/09/2016, 11:05 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak lebih dari 20 kali sidang kasus kematian Wayan Mirna Salihin, pembantu terdakwa Jessica Kumala Wongso belum pernah dihadirkan untuk memberi keterangan.

Pembantu Jessica dianggap sebagai orang yang paling tahu soal celana robek dan mengapa celana itu dibuang setelah Jessica bertemu dengan Mirna.

"Sebenarnya, kehadiran pembantu terdakwa kan cuma itu, faktanya cuma itu (ada celana robek dan dibuang) yang tadi dijelaskan. Ya, untuk apa kita bela-belain nyari (saksi) yang susah, tapi hanya dapat fakta itu," kata Jaksa Penuntut Umum Ardito (JPU) Muwardi kepada Kompas.com setelah sidang pemeriksaan terdakwa, Kamis (29/9/2016) dini hari.

Pada sidang hari Rabu (28/9/2016) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jessica sempat ditanya soal celananya yang robek lalu dibuang itu. JPU menanyakan kapan celana tersebut robek.

"Celana saya robek saat naik ke mobil Arief (suami Mirna), mau antar Mirna ke Rumah Sakit Abdi Waluyo. Saya lihatnya pas mau mandi, robeknya di paha bagian dalam. Saya taruh di keranjang baju kotor kayak biasanya," tutur Jessica di hadapan majelis hakim.

Jessica juga mengungkapkan, dia memilih untuk membuang celananya ketimbang memperbaiki celana tersebut karena dia memiliki banyak celana. Sehingga, tidak terpikirkan olehnya untuk menjahit kembali celananya yang robek itu. 

JPU masih belum puas dengan jawaban Jessica. Mereka bertanya kenapa celana itu tidak disumbangkan saja daripada dibuang. Menanggapi pertanyaan itu, Jessica mengaku, selama di Australia, dia memang senang menyumbangkan pakaian bekasnya.

"Tapi, saya sumbangin pakaian yang masih layak pakai, Pak. Bukan yang sudah robek," ujar Jessica. (Baca: Jadi Saksi Kunci Kasus Mirna, Pembantu Jessica Dilindungi Polisi)

Celana Jessica sempat menjadi perhatian penyidik saat kasus kematian Mirna mulai bergulir. Hal itu karena Jessica membuang celana yang dia pakai saat bertemu dengan Mirna di Kafe Olivier, Januari 2016 lalu.

Kompas TV Jessica: Saya Tak Pernah Menuangkan Apa Pun ke Kopi Mirna
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com