Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Gatot, mengatakan, 25 unit mobil pemadam dikerahkan untuk memadamkan api.
"Yang terbakar rumah permukiman padat, sebab kebakaran karena korsleting listrik," ujar Gatot, secara terpisah.
Luas daerah yang terbakar 1.000 meter persegi. Tidak ada korban jiwa dan luka akibat kejadian tersebut. Kerugian menurutnya ditaksir mencapai Rp 600 juta rupiah.
Bantuan pemerintah
Bantuan makanan dan minuman untuk warga telah disalurkan dari Dinas Sosial DKI dan Suku Dinas Sosial Jakarta Timur. Selain itu, ada sumbangan dari warga lain yang peduli berupa tikar, pakaian, nasi kotak, susu balita dan lainnya.
Namun, warga korban kebakaran di Palmeriam masih butuh bantuan seperti selimut dan perlengkapan balita.
"Apalagi cuaca lagi begini butuh selimut. Kalau makan Alhamdulilah masih cukup," ujar Suwarti.
Untuk tempat mandi, cuci, dan kakus (MCK), warga bergantian menggunakan tiga kamar mandi di asrama mahasiswa yang jadi posko tersebut.
"Tapi mesti ngantre, karena dipakai bergantian. Kalau toilet mobile dari pemerintah enggak ada," ujar Suwarti.
(Baca: Korban Kebakaran di Palmeriam Memerlukan Bantuan)
Untuk pengobatan, tim dokter dari puskesmas sudah menyambangi warga. Dokter memeriksa kemungkinan adanya warga korban kebakaran yang sakit.
"Ada yang pusing-pusing sama kena asap, dapat obat dari dokter," ujar Suwarti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.