Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut Sitompul yang Gegerkan Demokrat karena Jadi Jubir Ahok-Djarot

Kompas.com - 07/10/2016, 08:36 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kader Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, menjadi satu-satunya orang di luar partai pendukung yang masuk dalam tim pemenangan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Dia menempati posisi juru bicara dalam tim pemenangan yang diketuai politisi PDI Perjuangan, Prasetio Edi Marsudi itu.

Ruhut merasa kaget sekaligus terharu saat dirinya diajak bergabung dengan tim pemenangan Ahok-Djarot. Selasa (4/10/2016) siang, Ruhut mengaku mendapat telepon dari politisi PDI-P, Charles Honoris, yang mengatakan bahwa Drajot dan Prasetio Edi Marsudi sebagai ketua tim pemenangan ingin bicara dengannya.

Menurut Ruhut, saat itu mereka meminta izin kepadanya untuk menjadi juru bicara tim pemenangan Ahok-Djarot.

"Mereka bilang sedang persiapan mau ke KPU. Mohon izin kami masukkan Abang jadi jurkam dan juru bicara. Apa Abang bersedia?" kata Ruhut menirukan kalimat Prasetyo saat dihubungi, Selasa malam.

"Apa aku enggak terharu? Aku kan orangnya selembut salju, aku lebiih lembut lagi. Kagetlah kawan-kawan, dan aku bangga," ucapnya.

(Baca: Total Menangkan Ahok-Djarot, Ruhut Siap Mundur dari DPR)

Respons Demokrat

Pilihan politik Ruhut itu menuai reaksi dari beberapa pengurus Partai Demokrat. Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat, Imelda Sari menegaskan, partainya akan mengambil langkah tegas atas perbedaan pilihan politik Ruhut Sitompul. Imelda menjelaskan, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menghormati segala perbedaan pendapat ketika partai belum mengambil keputusan kepada siapa dukungan diberikan.

Namun, setelah keputusan diambil, maka seluruh kader wajib menjalankan instruksi yang diberikan pimpinan. Demokrat bersama PKB, PPP, dan PAN, mengusung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

“Dalam politik kita tahu ada etika. Secara etika tentu kami hormati hak politik saudara Ruhut untuk menjadi timses Ahok, apalagi menjadi juru bicara paslon lain,” kata Imelda.

Komisi Pengawas Partai Demokrat saat ini sedang memproses masalah perbedaan sikap yang diambil Ruhut. Ia memastikan, ada mekanisme yang akan dijalani Ruhut sesuai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga partai.

(Baca: Demokrat Siapkan Sanksi untuk Ruhut Sitompul)

Ahok berterima kasih

Ahok pun berterima kasih kepada Ruhut yang bersedia mendukung dirinya. Padahal, dukungan tersebut bisa membuat Ruhut dipecat dari Partai Demokrat.

"Ya, kami terima kasih saja Bang Ruhut nekat mau memperjuangkan saya (dengan) jadi jubir. Risikonya dia bisa dipecat," kata Ahok.

Adapun tim pemenangan Ahok-Djarot dipimpin oleh Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta sekaligus Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi. Kemudian Sekretaris Tim Pemenangan Ahok-Djarot dijabat oleh kader Partai Golkar, TB Ace Hasan Syadzily.

Tokoh lain yang juga menjadi juru bicara tim pemenangan Ahok-Djarot adalah Ahmad Basarah, Komaruddin Watubun, Eriko Sotarduga, Syarifuddin Sudding, Bestari Barus, Sophia Latjuba, Miryam Yani, Very Younevil, Donny Tjahja Rimbawan, Ansy Lema, Raja Juli Antoni, Nevi Ervina, dan Jerry Sambuaga.

Kompas TV Demokrat Siapkan Sanksi untuk Ruhut Sitompul
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com