Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Program KPK Tekan Praktik Pungli dan Percaloan di PKB Pulogadung...

Kompas.com - 13/10/2016, 06:57 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pungutan liar cenderung tumbuh subur di tempat-tempat berbau perizinan, salah satunya di lokasi uji kendaraan bermotor (kir).

Namun, tidak demikian berdasarkan pengakuan pemilik kendaraan yang ikut uji kir di tempat Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Pulogadung, Jakarta Timur.

Mereka mengaku tidak menemukan praktik pungli di sana. Menurut para pemilik kendaraan, petugas di PKB Pulogadung menerapkan aturan secara ketat.

Mereka seolah tidak mengenal sogok menyogok. Sejumlah pengendara pun mengaku mengikuti pengujian Kir di PKB Pulogadung sesuai prosedur.

Ridwan (52), warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat, gagal uji kir karena lampu belakang mobil pick-up-nya tidak menyala.

Ridwan terancam pulang dengan tangan hampa jika tidak bisa membetulkan lampu belakang mobilnya.

"Kalau bengkel di depan enggak bisa terpaksa pulang. Ya risiko, yang gitu-gitu (sogok/pungli) sudah enggak bisa," kata Ridwan, kepada Kompas.com, di PKB Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (12/10/2016).

(Baca juga: Kapolda Metro Jaya Sebut Pungli di Kemenhub Sudah Lama Terjadi)

Dari petugas, Ridwan mengaku tidak ada tawaran kemudahan untuk meloloskan kendaraannya. Padahal, kerusakan kendaraannya hanya pada lampu belakang mobil.

"Kalau lampu mati enggak boleh, katanya bahaya. Jadi suruh betulin dulu," ujar dia.

Gunawan (30), juga mengalami hal yang sama saat mengikuti uji kir  untuk mobil boks miliknya.

Pemuda dari Taman Palem, Cengkareng, Jakarta Barat, ini tidak menemukan praktik pungli petugas di lokasi uji kir tersebut.

Padahal, dua tahun lalu, menurut dia, PKB ini marak pungli. Ia menyebut banyak calo beroperasi di PKB ini dua tahun lalu.

"Dulu kadang-kadang ada dari belakang sana nawarin 'Mau diurusin enggak'. Tapi ini saya di sini kayaknya enggak ada, mungkin sudah ketat," ujar Gunawan.

Ipur (34), sopir metromini 24 jurusan Senen-Tanjung Priok, juga mengaku tidak menemukan pungli saat mengikuti uji kir di PKB Pulogadung.

"Enggak ada, ini saya ngikutin sesuai prosedur saja," ujar Ipur.

Halaman:


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com