JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan, desain pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Jatinegara Barat tidak memuaskan. Salah satu contoh desain yang tidak sesuai adalah letak dapur di bagian depan unit rusun.
"Makanya saya bilang, Rusun Jatinegara Barat itu desainnya itu memang tidak sempurna. Karena waktu itu yang bangun rusun itu (Kementerian) PU (Pekerjaan Umum)," kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (19/10/2016).
Basuki mengatakan, desain pembangunan rusun Jatinegara Barat berbeda dengan desain rusun lainnya. Rusunawa lainnya didesain oleh Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta.
Basuki mencontohkan Rusunawa Daan Mogot Jakarta Barat dan Rusunawa Rawa Bebek Jakarta Timur. Tiap unit rusunnya dibangun dengan tipe 36.
"Rusunnya juga green building. Listrik, gas, termasuk pembuangan air limbah, kami atur," kata Basuki.
Rusunawa Jatinegara Barat merupakan rusun untuk warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung. Warga Kampung Pulo yang tinggal di bantaran kali direlokasi ke Rusunawa Jatinegara Barat.
Penghuni dikenakan retribusi Rp 300.000 tiap bulannya untuk menetap di sana, atau sekitar Rp 10.000 per hari untuk retribusi kebersihan dan keamanan.