Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penertiban PKL Stasiun Kota Ricuh, Seorang Provokator Dihadapkan dengan Djarot

Kompas.com - 25/10/2016, 16:42 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Seorang pria yang diduga menjadi provokator dalam kericuhan penertiban pedagang kaki lima (PKL) Stasiun Kota diamankan personel Satpol PP DKI Jakarta.

Pria itu diduga kerap melakukan pungutan liar (pungli) sebesar Rp 30.000 per hari kepada para pedagang. Bahkan, pria itu sempat berpura-pura pingsan untuk mengelabui petugas Satpol PP.

"Ah pura-pura nih. Jangan aktinglah," kata personel Satpol PP kepada pria tersebut, di lokasi penertiban, Jakarta Barat, Selasa (25/10/2016).

(Baca: PKL di Stasiun Kota Lempar Botol Beling hingga Bangku ke Arah Djarot)

Pria itu terlihat beberapa kali melawan Satpol PP. Akhirnya, personel Satpol PP membawa pria yang diduga provokator itu ke hadapan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Saat itu, Djarot tengah melakukan inspeksi mendadak atau blusukan di sana. Pria itu meminta maaf kepada Djarot dan meminta dompet serta telepon selulernya tidak disita oleh Satpol PP.

"Makanya kamu jangan jadi provokator ya. Kamu harus tertib di sini ya," kata Djarot.

"Eh kalau Bapak ngomong, dengerin," kata personel Satpol PP yang mengerubuti pria tersebut.

Djarot kembali meminta agar pria itu menjadi orang yang baik dan tertib menaati peraturan. Pria yang menggunakan kaos berwarna hitam itu mengaku terkejut melihat gerobaknya diangkut personel Satpol PP.

"Saya baru bangun tidur, pusing, kaget, gerobak saya diangkut," kata pria itu langsung memeluk Djarot.

(Baca: Djarot Ikut Penertiban PKL, Pedagang "Ngamuk" dan Menangis Histeris)

Djarot membalas pelukan pria itu dan kembali mengingatkannya agar menjadi orang yang baik serta taat aturan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com