"Sebenarnya karena keinginan untuk cepat dan segera melayani rakyat inilah yang akhirnya membuat secara administratif tidak dipenuhi," ujar Sumarsono.
Dia pun mengingatkan kembali pentingnya mengikuti prosedur. Meski ingin cepat bekerja, kata dia, prosedur administrasi jangan sampai diabaikan.
Pembangunan di 5 rusun dipertimbangkan dilanjutkan
Totalnya, ada 7 rusun yang pembangunannya dihentikan, yaitu Rusun Cakung Barat, Rusun Bekasi KM2, Rusun Rawabebek, Rusun Jatinegara Kaum, Rusun Pinus Elok, Rusun Marunda, dan Rusun Semper.
Namun, Sumarsono mengatakan, dua rusun dipastikan tidak bisa lagi dilanjutkan pembangunannya. Dua rusun itu adalah Rusun Jatinegara Kaum dan Rusun Pinus Elok.
"Kontraktor dua rusun itu di-blacklist oleh Bogor," ujar Sumarsono.
Sementara itu, pembangunan di lima rusun lainnya masih mungkin untuk dilanjutkan.
(Baca juga: Lelang Dibatalkan, Rusun dan Rumah Sakit Kemungkinan Gagal Dibangun)
Namun, Sumarsono ingin tim dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat meninjau terlebih dahulu lima rusun itu.
Hasil pemeriksaan tim dari kementerian akan dijadikan "second option" untuk memutuskan kelanjutan pembangunan rusun itu, apakah bisa dilanjutkan atau tidak.
Sebab, menurut Sumarsono, tidak boleh ada investasi pemerintah yang mubazir. Apalagi, ada 11.000 warga Jakarta yang menunggu ketersediaan rusun.
"Minggu depan tim akan bergerak datang kemudian baru kita bicarakan kembali. Pokoknya segera diputuskan agar tidak ngambang," ujar Sumarsono.
"Saya pahami kenapa kemarin distop pembangunannya, tetapi harus ada solusi bagaimana penyelesaiannya," tambah dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.