JAKARTA, KOMPAS.com - Demonstrasi 4 November di depan Istana Merdeka, Jakarta, yang berakhir ricuh menimbulkan banyak korban dari pihak kepolisian dan demonstran. Tercatat, saat ini ada 11 polisi yang masih dirawat intensif di beberapa rumah sakit.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono mengatakan ada satu anggota polisi terluka parah di bagian kepala. Polisi terebut mengalami gegar otak dan masih dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
"Yang (dirawat) di RSPAD itu helmnya sampai pecah. Bayangkan itu. Pukulan itu sampai ke leher, abis itu sudah nggak berdaya, baru diketahui usai demo. Kami bersyukur masih bisa kami tolong," ujar Awi, di Mapolda Metro Jaya, Selasa (9/11/2016).
(Baca: Mencari Dalang Kerusuhan Saat Demo 4 November)
Awi menjelaskan, saat itu polisi tersebut sempat tidak sadarkan diri. Bahkan, kata Awi, akibat tidak sadarkan diri polisi tersebut juga terinjak-injak massa.
"Saat ini masih dalam perawatan ya, saraf otak ke leher, hingga punggung, belum bisa nengok," ucap Awi.
Sementara itu, untuk kondisi 10 anggota polisi lainnya yang dirawat, saat ini sudah semakin membaik.
"Ya pelan-pelan membaiknya. Ya lumayan recovery pelan-pelan," kata Awi.
Demo 4 November digelar sejumlah organisasi masyarakat yang meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama diproses hukum karena dianggap menista agama. Aksi demo yang awalnya berjalan damai berubah diwarnai kericuhan pada malam hari.
Dari insiden tersebut total ada 350 orang yang dilarikan ke rumah sakit karena mengalami sesak napas hingga luka-luka.
Mereka terdiri dari 250 pedemo, 79 anggota Polri, 5 anggota TNI, 15 masyarakat dan seorang petugas pemadam kebakaran. Selain itu, tercatat ada 21 kendaraan, baik milik TNI-Polri maupun umum dirusak, tiga kendaraan di antaranya dibakar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.