Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Sesi Curhat Warga kepada Ahok Saat di Balai Kota dan di Rumah Lembang

Kompas.com - 14/11/2016, 10:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali melanjutkan kebiasaannya menerima aduan warga secara langsung di Rumah Lembang, posko pemenangan Ahok-Djarot pada Pilkada DKI.

Saat masih aktif menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta, Basuki biasa menemui puluhan warga yang sudah mengantre di pendopo Balai Kota untuk mengadu, memberi undangan atau sekadar foto bersama.

Mulai hari ini, Basuki mendengar curahan hati masyarakat di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta setiap Senin sampai Jumat pukul 08.00 - 10.00 WIB.

Saat di Balai Kota, warga biasanya menunggu kehadiran Basuki di pendopo. Mereka diarahkan untuk membentuk antrean dan menanti gilirannya untuk berbicara dengan Basuki.

Jessi Carina Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menerima aduan warga Rusun Tipar Cakung, Tuminah, di Balai Kota DKI, Selasa (6/9/2016).
Dia melayani satu per satu aduan atau permintaan sembari berdiri dirubungi warga. Di pojok pendopo biasanya tersedia kopi yang bisa diseruput warga secara cuma-cuma.

Sementara, di Rumah Lembang, ada dua gerobak bubur yang menyediakan sarapan gratis untuk para warga yang ingin curhat pada Basuki.

Saat tiba di Rumah Lembang, warga harus memperlihatkan KTP mereka di meja panitia, juga menulis identitasnya di kertas pendaftaran. Mereka kemudian mendapat pin putih bergambar Ahok-Djarot, di bawahnya tertulis jargon "KERJA".

Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Warga sedang mengisi identitas di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (14/11/2016). Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membuka kesempatan warga untuk mengadu dan berfoto bersama di Rumah Lembang, mulai pukul 08.00-10.00.
Lokasi curhat berada di halaman belakang Rumah Lembang yang sudah dipasang tenda besar berwarna putih. Di bagian depan, ada panggung kecil dengan latar belakang spanduk jumbo "Rumah Lembang Kampanye Rakyat" lengkap dengan foto Ahok-Djarot mengenakan kemeja kotak-kotak biru merah sambil membentuk pose "V" dengan telunjuk dan jari tengah.

Para warga menunggu di kursi yang tersedia di depan panggung. Mereka maju satu persatu ke atas panggung dan mengungkapkan keluh kesah sembari duduk di samping Basuki. Semua perbincangan dilakukan dengan mikrofon sehingga semua orang bisa mendengarkan curhat tiap individu.

Pada hari pertama, Ahok tidak hanya menerima aduan, tetapi juga dukungan verbal dari para warga yang datang langsung.

Kompas TV Sejumlah Penolakan Warga pada Kunjungan Ahok-Djarot
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com