JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat, sempat berdebat dengan salah seorang penghadang kunjungan kampanyenya di permukiman warga di Jalan Karanganyar, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Senin (14/11/2016).
Perdebatan terjadi saat orang itu meminta Djarot untuk balik kanan dan tidak melanjutkan perjalanan. Namun, Djarot menolaknya.
Kepada orang itu, Djarot menegaskan tidak ada warga setempat yang menolaknya. Penegasan itu disampaikannya sambil berteriak bertanya ke warga lain yang ada di sekitanya.
Djarot: Eh, Anda semua boleh enggak saya masuk sini?
Warga: Boleeeeeeh!
Djarot: Jadi ini kenapa? Jangan maksain kehendak dong.
Penghadang: Ini bukan kemauan saya, tapi kemauan masyarakat di sini.
Djarot: Masyarakat mana? RT berapa? RW berapa? Saya bisa menuntut Anda karena Anda menghalang-halangi saya. Sampeyan siapa namanya?
Penghadang: Aris
Djarot: Rumahnya di mana?
Penghadang: Saya di belakang.
Djarot: Mana rumahnya?
Namun, belum sempat meladeni permintaan Djarot, pria tersebut pergi dan kabur begitu saja.
Penghadangan massa terhadap Djarot di Pasar Baru terjadi di Jalan F Penghadangan tak sampai memangkas masa waktu kunjungan dan rute kampanye yang dilalui Djarot.
Ia tetap melintas di lokasi terjadinya penghadangan karena mendapat bantuan polisi yang mengawalnya. Sempat terjadi dorong-dorongan antara massa penghadang dan polisi.