Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Pak Wali Kota Jakbar Datang Hanya untuk Pastikan Kondisi Aman

Kompas.com - 14/11/2016, 18:47 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menyatakan bahwa Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi hadir di lokasi dia berkampanye beberapa waktu lalu hanya untuk memastikan Djarot dalam kondisi aman terkait penolakan warga terhadap Djarot.

Djarot menuturkan, kehadiran Anas berawal dari penolakan warga saat Djarot berkampanye di Kembangan Utara.

Usai aksi penolakan, Djarot dan tim kampanyenya diminta untuk singgah sebentar di rumah salah seorang tokoh masyarakat setempat yang dikenal dengan nama Haji Saman.

(Baca juga: Kehadiran Wali Kota Jakbar di Lokasi Kampanye Djarot yang Menjadi Masalah

Tak lama kemudian, kata dia, Kapolres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Roycke Harry Langie datang bersama dengan Anas.

Djarot mengatakan, selama ia berada di lokasi kampanye, Roycke sudah ikut serta mengawal. Namun, saat itu belum ada Anas.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Kunjungan kampanye calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Senin (14/11/2016). Djarot Saiful Hidayat tetap melakukan kunjungan ke masyarakat untuk mendengar keluhan warga meski sempat ada penolakan dari sejumlah warga.
"Pak Wali datang hanya untuk memastikan apakah kondisi aman. Saya bilang aman, tenang saja, tidak apa-apa," kata Djarot usah diklarifikasi Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Jakarta Barat di Kantor Panwaslu Jakbar, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (14/11/2016) hari ini.

Ia juga menyampaikan bahwa tidak ada kegiatan kampanye di rumah Haji Saman tersebut.

"Tidak ada penyampaian visi misi, tidak ada ajakan untuk memilih kami," sambung dia.

Ketua Panwaslu Jakarta Barat Puadi mengatakan, kehadiran Anas di lokasi kampanye Djarot menimbulkan dugaan ketidaknetrakan.

"Kehadiran Pak Wali Kota di lokasi tersebut memunculkan laporan ketidaknetralan Pak Wali Kota selaku ASN (aparatur sipil negara). Makanya kami tindaklanjuti," kata Puadi saat jumpa pers usai pemanggilan Djarot.

(Baca juga: Sekda DKI: Wali Kota Jakbar Tak Terbukti Terlibat Kampanye Pak Djarot)

Hari ini, Djarot menyampaikan klarifikasinya kepada Panwaslu selama lebih kurang 1 jam.

Menurut Puadi, klarifikasi dari Djarot nantinya akan dikaji bersamaan dengan hasil klarifikasi pihak-pihak terkait, tak terkecuali Anas.

Kajian itulah yang nantinya akan dijadikan hasil untuk menyatakan Anas bersalah atau tidak.

"Hasil kajiannya akan dikaji di Gakumdu nanti. Di sana nantinya akan diketahui ada atau tidaknya dugaan indikasi pelanggaran oleh ASN tersebut," ujar Puadi.

Kompas TV Usai Liburan, Cawagub Djarot Kembali Berkampanye

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com