Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parkir Liar di Tanah Abang Masih Marak, Juru Parkir Mengaku Setoran ke Dishub

Kompas.com - 15/11/2016, 13:29 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono telah memerintahkan Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta untuk segera menertibkan parkir liar di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Meski begitu, pada Selasa (15/11/2016) ini, juru parkir liar di Jalan KH Mas Mansyur di kedua arah masih marak.

Pantauan Kompas.com, ada beberapa mobil yang terparkir di kedua ruas jalan, baik ruas jalan dari arah Cideng maupun Karet. Salah satu juru parkir, Abas (19), menyebut ada beberapa titik parkir di pinggir jalan.

"Kalo di sini mah banyak (tempat). Nanti di depan ada lagi, lapak-lapak. Ini kan di luar mal. Ada valet, ada parkir liar," ujar Abas kepada Kompas.com.

Meski berada di pinggir jalan, Abas enggan menyebut lapak parkirnya sebagai parkir liar. Dia menyebut tempatnya itu sebagai valet parking.

"Valet kan masih ada plangnya, tulisan 'P' yang warna biru. Kalo lepas dari sini jatuhnya liar," kata dia.

Saat dilihat, di sekitar lapak parkirnya hanya ada tiang tanpa rambu penanda parkir di ujungnya. Berbeda dengan beberapa titik lain yang justru memiliki rambu penanda dilarang parkir.

Abas mengaku penanda parkir di tempatnya itu telah copot. Saat berbincang dengan Kompas.com, Abas beberapa kali memandu masyarakat yang baru akan parkir maupun telah selesai memarkir mobil mereka. Abas mematok tarif parkir Rp 5.000.

"Di sini beragam. Ada yang Rp 5.000, ada Rp 3.000. Saya Rp 5.000," ucap Abbas.

Setoran

Alsadad Rudi Karcis parkir liar dengan tarif Rp 20.000 di ruas Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Abbas menyebut, biasanya dia memberikan karcis parkir kepada para pengendara yang memarkir mobilnya. Dia mengaku mendapatkan karcis tersebut dari Dishub DKI Jakarta. Namun, saat diminta memperlihatkan karcis yang dimaksud, Abas justru menyebut karcisnya saat ini telah habis.

"Setoran ke Dishub. Kalo untuk hari ini enggak ada. Kadang kan dikasihnya (karcisnya) tiga bulan sekali. Nyetornya dua minggu sekali atau sebulan sekali. Kita kumpulin," ujarnya.

Abas enggan menyebutkan nominal rupiah yang harus dia setorkan kepada orang yang dia sebut petugas Dishub itu.

"Setorannya kita enggak bisa kasih tahu. Pribadi kita sama atasan," ucap Abas.

Petugas Dishub yang berada di kawasan Tanah Abang enggan berkomentar apa pun tentang parkir liar di sana.

Sementara itu, beberapa waktu lalu, Sumarsono menyatakan adanya parkir liar di kawasan Tanah Abang merupakan perbuatan preman setempat. 

Menurut Sumarno, tidak ada oknum aparat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang terlibat dalam praktik parkir dan pungutan liar tersebut. Sebelumnya diberitakan, juru parkir liar di Kawasan Tanah Abang memungut kendaraan roda empat yang parkir Rp 20.000.

Kompas TV Razia Parkir Liar di Monas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com