Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencoba Layanan Transjakarta "Cares"

Kompas.com - 16/11/2016, 20:49 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - "Saya kira kaya naik ambulans gitu, ternyata oke banget," kata Fony Octavia, karyawan Maybank Indonesia, Rabu (16/11/2016).

Fony tengah menyampaikan kekagumannya setelah pertama kali menggunakan layanan Transjakarta Cares dari kantornya di bilangan Senayan menuju Rumah Sakit Siloam di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Ia kebetulan mendapat armada Transjakarta Cares yang termewah, Toyota NaveOne.

Transjakarta Cares yang melayani penjemputan penumpang difabel di Jakarta saat ini baru memiliki lima kendaraan. Satu Toyota NaveOne dan empat Daihatsu Luxio. Tiga di antaranya dimodifikasi supaya beratap tinggi dan dipasang ramp untuk pengguna kursi roda.

Di dalamnya, ada peralatan P3K dan kursi roda. Penumpangnya akan berasa seperti naik kendaraan pribadi. Boleh minta pendingin dikurangi, ditambah, maupun mendengarkan musik.

Pengemudi dan dua petugas pendamping juga dengan ramah mengajak penumpangnya berinteraksi.

Fony sendiri baru tahu jika ia akan diantar sampai tempat tujuan. Ia mengira hanya akan diantar sampai halte Transjakarta terdekat.

Layanan Transjakarta Cares menjemput penyandang difabel, orang sakit, dan lansia dari rumah atau lokasi mana saja di Jakarta. Mereka lalu diantar ke halte Transjakarta terdekat.

Khusus bagi pengguna kursi roda akan diantar ke halte yang ramah penyandang difabel. Di halte tujuan, satu armada baik yang sama maupun berbeda akan kembali menjemput penumpang dan mengantarnya ke tempat tujuan.

Fony, bersama putrinya, baru pulang kantor dan ingin berobat ke rumah sakit. Ia mendengar soal layanan Transjakarta Cares dari broadcast teman-temannya di WhatsApp. Meski awalnya sanksi, saat mencoba ia langsung dilayani dengan baik.

Fony yang ber-KTP Depok juga tak ditanya-tanyai perihal statusnya yang bukan warga DKI.

"Saya pikir hoax. Pas telepon ternyata langsung dikasih nomor order, ternyata benar kan, gratis lagi," ujarnya.

Fony sendiri bukan penyandang disabilitas. Ia kebetulan mengalami patah tulang di kakinya dan menggunakan satu tongkat. Fony tetap dilayani dengan maksimal tanpa dipungut biaya.

Mobil Toyota NaveOne yang menjemputnya tiba tepat waktu.

Dari kantornya, ia diantar ke halte Kebayoran, halte ramah penyandang difabel terdekat dari Senayan. Akses masuk halte itu tidak perlu melalui jembatan, melainkan dari badan jalan.

Saat naik turun mobil, halte, dan bis, Fony juga dituntun dan dibawakan tasnya oleh petugas.

"Kalau jam segini kan macet ke arah Kebon Jeruk, naik Transjakarta cepat, ya seneng banget ada layanan Transjakarta Cares," kata dia.

Fony tiba di halte Kebon Jeruk dan langsung disambut oleh petugas lain dengan mobil yang berbeda. Ia diantar hingga ke lobby rumah sakit. Meski biasa naik taksi maupun transportasi lainnya, Fony mengaku akan mencoba lagi layanan Transjakarta Cares dan merekomendasikan ke kenalannya.

Ia merasa sangat terbantu dengan layanan ini.

"Saya bangga banget, matur nuwun sanget," ujarnya sesampainya di tempat tujuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com