Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok-Djarot Masih Punya Waktu Tingkatkan Elektabilitas

Kompas.com - 18/11/2016, 18:59 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyatakan dukungan terhadap pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, merosot setelah Ahok ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama.

Namun, Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa mengatakan, pasangan petahana itu masih punya peluang untuk meningkatkan dukungan warga.

Cara yang dia sebut adalah keharusan Ahok-Djarot mengambil hati pemilih muslim.

"Mengapa, karena 90 persen ini pemilih muslim. Agak sulit membayangkan seseorang bisa menang tanpa bisa meraih hati pemilih terbesar di daerah tersebut," kata Ardian, dalam jumpa pers di kantor LSI, di Jalan Pemuda, Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (18/11/2016).

(Baca: Survei LSI Denny JA Terbaru: Elektabilitas Ahok-Djarot 10,6 Persen)

Cara kedua, kata Ardian, Ahok harus membuktikan dirinya tak bersalah dalam kasus dugaan penistaan agama. Salah satu yang menurut Ardian mulai dilakukan Ahok yakni menyamakan diri seperti Nelson Mandela, seorang pejuang anti-apartheid dari Afrika Selatan.

"Pak Ahok bisa memainkan play victim. Dalam artian, meskipun dia tersangka, dia tidak bersalah," ujar Ardian.

Ahok-Djarot juga dia sebut dapat menggaet dukungan dari pemilih yang tidak mendukung pasangan Agus Harimutri Yudhoyono-Sylviana Murni dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

"Ini bisa membangkitkan Pak Ahok yang sekarang terpuruk," ujar Ardian.

Bagi Ardian, Ahok-Djarot masih punya peluang. Meskipun hasil survei LSI menyatakan dukungan untuk pasangan petahana itu merosot.

"Pilkada masih ada tiga bulan ke depan, tentu kesempatan masih ada," ujar Ardian.

Dalam rilis hasil survei LSI Denny JA, dukungan untuk Ahok dinyatakan turun dari 24,6 persen menjadi 10,6 persen. Dukungan itu menurun setelah Ahok ditetapkan menjadi tersangka.

Survei itu dilakukan pada 31 Oktober-5 November 2016 dengan melibatkan 440 responden. Survei LSI Denny JA dilakukan sebelum Ahok ditetapkan menjadi tersangka, namun responden sudah ditanya perihal dukungan 'jika Ahok menjadi tersangka' kasus dugaan penistaan agama.

"Sebelum Ahok tersangka, elektabilitas di angka 24,6 persen dan setelah menjadi tersangka hanya di angka 10,6 persen untuk pertanyaan terbuka, dan 11,50 persen untuk pertanyaan tertutup," kata Ardian.

(Baca: Survei LSI Denny JA: Pendukung Ahok-Djarot Berkurang)

Ardian menuturkan, motede pertanyaan terbuka ialah menanyakan bagaimana dukungan terhadap Ahok jika jadi tersangka tanpa menyebutkan nama cagub dan cawagub dari kandidat lainnya. Adapun pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang disertai nama kandidat.

"Hasilnya, dukungan Ahok sama-sama turun di dua metode itu. Untuk pertanyaan terbuka suara Ahok turun ke 10,60 persen, dan untuk pertanyaan tertutup turun ke 11,50 persen, dari 24,60 persen," ujar Ardian.

Sebenarnya, lanjut Ardian, sebelum Ahok tersangka, dukungan untuk pasangan Ahok-Djarot sudah mengalami penurunan. Pada Maret 2016, pasangan Ahok-Djarot elektabilitasnya masih 59,3 persen. Namun, terus menurun, pada Juli 2016 elektabitas Ahok-Djarot 49,1 persen, Oktober 31,4 persen, dan November 24,6 persen.

Kompas TV LSI Sebut Elektabilitas Ahok-Djarot Terus Menurun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Penganggur di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Penganggur di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com