Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Masa Saya Harus Kerjakan APBD yang Dikerjakan Seorang Plt?

Kompas.com - 24/11/2016, 17:57 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjelaskan, salah satu alasannya mengajukan uji materi terkait cuti kampanye petahana ke Mahkamah Konstitusi (MK) agar penyusunan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) tak diurusi oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur.

Ahok menyebut, masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017 ini bertepatan dengan penyusunan APBD DKI 2017.

"Sebetulnya yang saya pertanyakan itu, saya dipaksa libur hampir 3,5 bulan ketika sedang menyusun APBD. Sedangkan KUA-PPAS (kebijakan umum anggaran prioritas plafon anggaran sementara) sudah saya susun, masa pas saya masuk (selesai cuti) di bulan Februari, saya mengerjakan APBD yang dikerjakan oleh seorang Plt (Pelaksana Tugas) Gubernur?" kata Ahok, di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/11/2016).

Adapun salah satu program yang dimasukkan oleh Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono pada APBD Perubahan 2016 adalah pemberian hibah bagi Badan Musyawarah (Bamus) Betawi sebesar Rp 2,5 miliar.

Kemudian, hibah akan dilanjutkan pada APBD 2017 sebesar Rp 5 miliar. Padahal, Ahok telah menghapus program tersebut.

"Saya sih enggak bisa apa-apa, kami lagi cuti. Makanya saya berharap putusan MK bisa sesuai UUD 45 aja. Kalau sesuai UUD 45, wakil gubernur pun tidak berhak mengubah anggaran," kata Ahok. (Baca: Ahok Geleng Kepala Tanggapi KUA-PPAS 2017 yang Dibongkar Plt Gubernur)

Sama halnya seperti dirinya menjadi Plt Gubernur DKI ketika Joko Widodo cuti kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Saat itu, Ahok tak bisa menandatangani APBD DKI.

"Jadi sebetulnya waktu saya uji materi ke MK bukan masalah cuti, yang saya persoalkan adalah bolehkah seorang Plt Gubernur menandatangin APBD? Karena kebetulan cuti kali ini berbarengan di bulan menyusun APBD," kata Ahok.

Adapun kampanye Pilkada berlangsung selama empat bulan. Mulai dari 28 Oktober 2016-11 Februari 2017. Sedangkan target pengesahan APBD 2017 pada Desember mendatang.

Kompas TV Ahok Tak Setuju Plt Gubernur Ikut Tetapkan APBD
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com