Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Bus "Djadoel" ala Era 1960-an Mengaspal di Ibu Kota

Kompas.com - 25/11/2016, 13:15 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jika diperhatikan secara saksama, belakangan ini ada sejumlah transjakarta yang berpenampilan seperti bus zaman dulu. Bus-bus itu terpantau mulai beroperasi di busway Koridor 1 (Blok M-Kota).

Tampilan bus yang mirip seperti bus zaman dulu itu dapat dilihat dari adanya tulisan-tulisan seperti "Jaoeh-Dekat Rp 3.500", "Sesama Bus Kota Dilarang Saling Mendahului", dan "Vintage seriesbring back your memories inside". Tulisan-tulisan seperti itu dipastikan tidak ada di transjakarta-transjakarta lainnya.

KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Salah satu Bus Vintage Transjakarta terlihat menuju halte Busway Blok M, Jakarta Selatan. Minggu ( 27/11/2016). Bus Vintage Transjakarta dibuat untuk mengenang kejayaan bus Pengangkut Penumpang Djakarta (PPD).
Selain itu, saat masuk ke dalam bus, penumpang juga akan menemukan formasi tempat duduk yang berbeda dari transjakarta pada umumnya. Jika transjakarta biasanya menggunakan formasi tempat duduk menyamping, maka transjakarrta dengan penampilan mirip bus "djadoel" ini menggunakan formasi tempat duduk menghadap ke depan. 

Formasi seperti ini adalah formasi tempat duduk bus-bus kota reguler yang bukan transjakarta.

KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Suasana di dalam Bus Vintage Transjakarta di halte Busway Blok M, Jakarta Selatan. Minggu ( 27/11/2016). Bus Vintage Transjakarta dibuat untuk mengenang kejayaan bus Pengangkut Penumpang Djakarta (PPD).
PT Transportasi Jakarta menyatakan, bus-bus dengan penampilan mirip bus djadoel ini adalah bus yang diluncurkan khusus untuk mengenang kejayaan Perusahaan Umum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD). Itulah sebabnya pada badan bus dipasangi logo dari perusahaan tersebut. 

Warna biru tua yang digunakan bus juga ternyata terinspirasi dari warna yang digunakan bus-bus PPD pada era tahun 1960-an.

"Motifnya motif PPD tahun 1960-an," kata Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono saat ditemui di Halte Sarinah, Jumat (25/11/2016).

KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Salah satu Bus Vintage Transjakarta terlihat menuju halte Busway Blok M, Jakarta Selatan. Minggu ( 27/11/2016). Bus Vintage Transjakarta dibuat untuk mengenang kejayaan bus Pengangkut Penumpang Djakarta (PPD).
Meski dikesankan seperti bus djadoel, Budi menyatakan, bus yang digunakan adalah bus produksi terbaru. Bus menggunakan mesin Mercedes Benz.

Menurut Budi, sejauh ini baru ada dua bus mereka yang penampilannya dibuat seperti bus djadoel. Keduanya beroperasi di Koridor 1. Namun, ia menyebut, tak menutup kemungkinan, ke depan akan ada bus-bus lain yang akan dibuat dengan tema yang sama.

"Ya kami lihat situasi pada zaman itu ada bus apa saja. Bisa nantinya Mayasari Bhakti, bisa Maratama, bisa segala macam," kata Budi.

Kompas TVBus Baru Akan Digunakan di Luar Bus Transjakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com