Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Tewas, Wanita Ini Terlempar dari Mobil yang Dikemudikan Kekasihnya

Kompas.com - 25/11/2016, 16:32 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi mendalami penyebab meninggalnya SW (28), wanita yang ditemukan tewas bersimbah darah di ruas Jalan Arteri Pondok Indah, Kebayoran Lama, Rabu (23/11/2016).

Menurut Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Purwanta, SW diduga tewas karena kehilangan banyak darah.

"Saat itu dengan tersangka dia adu pisau," kata Purwanta kepada Kompas.com, Jumat (25/11/2016).

(Baca juga: Sidang Pembunuhan Ricuh, Keluarga Korban Mengamuk dan Serang Terdakwa)

Kasus ini berawal saat seorang pengendara sepeda motor, Agus Royanto, diserempet mobil Daihatsu Terios berwarna putih dengan nomor polisi B 1639 WFG di depan Apartemen Simprug Indah pada Rabu malam.

Agus sampai jatuh karena diserempet mobil tersebut. Mobil Terios itu terus melaju kencang secara zig-zag.

Tiba-tiba, di underpass depan Simprug Gallery, pintu sebelah kiri mobil terbuka. Saat itu, SW terlempar sejauh 100 meter dari dalam mobil.

Darah terlihat mengucur dari tubuh wanita yang tergeletak itu. SW ketika itu berusaha bangkit sambil meminta tolong.

Agus yang tengah mengejar mobil yang ditumpangi SW bersama warga tersebut melihat pengemudi, I Wayan Tirta Utama, keluar dari pintu pengemudi dan memasukkan SW kembali ke dalam mobil.

Mobil itu terus melaju hingga akhirnya berhasil dihentikan di depan Holland Bakery di Jalan Arteri Pondok Indah. "Di situ dua-duanya sudah tidak sadar. Si Wayan habis dikeroyok massa," kata Purwanta.

SW dinyatakan meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Sementara itu, Wayan langsung dibawa ke RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur. Adapun Wayan diduga adalah kekasih SW.

(Baca juga: Polisi Pastikan Mayat Wanita di Pinggir Jalan Korban Pembunuhan)

Wayan yang kini masih terbaring di rumah sakit itu belum bisa dimintai keterangan. Polisi memastikan adanya penganiayaan yang menyebabkan SW meninggal.

Dari mobil itu ditemukan sepucuk airsoft gun replika revolver merek Python 357 warna hitam, pisau dapur, dan potongan jilbab yang terdapat bercak darah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengurai Aturan Baru PBB Rumah di Jakarta

Mengurai Aturan Baru PBB Rumah di Jakarta

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 1 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam lni Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 1 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam lni Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Siasat Kakak Beradik Rekrut Selebgram untuk Promosikan Judi Online | 'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang

[POPULER JABODETABEK] Siasat Kakak Beradik Rekrut Selebgram untuk Promosikan Judi Online | "Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang

Megapolitan
Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Megapolitan
Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Megapolitan
Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi 'Online'

Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi "Online"

Megapolitan
182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

Megapolitan
Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Megapolitan
Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Megapolitan
Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan 'Online'

Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan "Online"

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Megapolitan
'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan 'Maling'

"Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan "Maling"

Megapolitan
Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com