JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi "Kita Indonesia" yang digelar di area car free day pada Minggu (4/12/2016) memiliki tujuan yang baik.
Beberapa tokoh politik nasional hadir di sana untuk menyuarakan semangat persatuan. Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan lantang berkali-kali berteriak "Kita Indonesia".
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menyampaikan soal Presiden RI Joko Widodo yang dia sebut dekat dengan rakyat karena turut ikut shalat Jumat dalam kegiatan doa bersama 2 Desember 2016.
Dia juga menyebut soal doa bersama 212 dan aksi "Kita Indonesia" 412 yang sama-sama menunjukkan cinta damai dan persatuan Indonesia.
"Hari ini kita buktikan kalau kita bangsa yang besar, ramah, tamah, dan damai. Inilah, kita jadikan momentum kebangsaan kita. Inilah NKRI, persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Setya di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (4/12/2016).
Tokoh politik lain, seperti Djan Faridz, Tantowi Yahya, dan Nurul Arifin, juga hadir dalam aksi itu.
Tercoreng
Sayangnya, kegiatan yang memiliki tujuan baik itu menuai banyak kritik. Hal ini karena pelaksanaannya yang dinilai menyalahi aturan.
(Baca juga: Plt Gubernur DKI Akan Layangkan Teguran Tertulis kepada Panitia "Kita Indonesia")
Selama aksi berlangsung, bendera-bendera partai politik berkibar di mana-mana. Awalnya, bendera Partai Golkar yang paling banyak terlihat.
Warna kuning bendera tersebut tampak mencolok di tengah kerumunan warga dan juga bendera Merah Putih di sana.
Kemudian, bendera-bendera PPP muncul di panggung dekat Jalan Imam Bonjol. Bendera hijau PPP berbaur dengan bendera Golkar.
Atribut Partai Nasdem semula hanya terlihat dari kaus-kaus berlambang Nasdem yang dikenakan warga. Namun, kemudian bendera Nasdem mulai ikut berkibar.
Bendera-bendera partai politik itu menjadi masalah karena lokasi aksi tersebut berada di area car free day (CFD).
Berdasarkan Pergub Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor, kegiatan CFD tidak boleh digunakan untuk kepentingan partai politik.
(Baca juga: Banyak Bendera Partai, Pelaksanaan Aksi "Kita Indonesia" Dinilai Langgar Pergub)
Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono pun sudah melarang adanya atribut partai politik dalam car free day. Dia mengatakan, hal ini untuk menjaga ketertiban di area car free day.