Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kayu Putih Minta Dibuatkan TPS dan Jalan Besar kepada Agus

Kompas.com - 10/12/2016, 15:18 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono berkampanye di RW 16 Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur. Dalam kampanye itu, Agus melakukan sesi dialog dengan warga di salah satu rumah.

Ketua RW 16, Abdul Ghani, menyampaikan aspirasi mewakili warganya. Misalnya, Ghani mengeluhkan masalah tempat pembuangan sampah (TPS) sementara yang layak, yang tidak terdapat di salah satu RT-nya yakni RT 03.

"Akhirnya (sampah) berserakan di mana-mana. Jadi tidak ada tempat yang diberikan layak buat masyarakat kami," kata Ghani, saat sesi dialog warga bersama Agus, di lokasi, Sabtu (10/12/2016).

Hal lainnya, Ghani menyatakan, warganya ingin dibuatkan akses jalan agar mobil berukuran besar seperti pemadam kebakaran bisa masuk ke perkampungan itu, jika Agus terpilih.

Pernah terjadi kebakaran di empat RT pada 9 Desember 2015. Saat itu, mobil pemadam tidak dapat masuk untuk memadamkan api yang menghanguskan pemukiman padat itu. Kebakaran diduga terjadi akibat korsleting.

"Mohon diberikan jalan untuk akses masuk mobil damkar, kalau seandainya terjadi (kebakaran), mobil damkar mudah masuk," ujarnya.

Hal lain, ia mengulang lagi pembicaraannya dengan Agus soal indikasi penggusuran di empat RT juga di wilayahnya. Sebab, bangunan warga di empat RT yakni 03, 04, 08, dan sebagian kecil RT 05 di RW 16 disebutnya berada di tanah milik salah satu BUMD Pemprov DKI.

"Saya mohon ada kepastian hukum ke Mas Agus. Saya mohon jawaban yang bisa menenangkan hati warga kami," ujar Ghani.

Agus menanggapi tiga permintaan ketua RW setempat itu mengaku akan mengupayakannya. Misalnya soal TPS. Sampah, menurut Agus, sumber penyakit sehingga perlu ditangani serius.

"Oleh karena itu masyarakat harus punya tempat yang cukup layak sehingga anak kita tumbuh di tempat baik dan berkualitas," ujar Agus.

Soal akses jalan untuk mobil pemadam ke kawasan itu Agus mengaku akan mempelajarinya dulu. Ia juga akan memperhatikan masalah instalasi listrik yang jadi sebab kebakaran.

"Kemudian masalah gusur, jangan sampai masyarakat setiap hari tidurnya tidak nyenyak karena takur digusur. Ini penting sekali bagi pemimpin siapapun agar masyarakat tidak gusar," ujarnya.

Kompas TV Agus-Sylvi Dengar Keluhan Warga Kepulauan Seribu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com