Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Membuat Warga Jakarta Alami Gangguan Jiwa?

Kompas.com - 15/12/2016, 18:16 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Data Dinas Sosial DKI Jakarta menyebutkan ada sekitar 854 warga Jakarta yang terkena gangguan jiwa kategori berat. Mereka kini berada di panti-panti sosial yang berada di bawah penanganan Dinas Sosial.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto menjelaskan, gangguan jiwa berawal dari stres. Ia menyebut ada beberapa faktor yang menjadi penyebab utama warga yang bermukim di Jakarta stres, yakni pekerjaan, kemacetan dan masalah keluarga.

"Awalnya stres karena pekerjaan, karena macet atau karena keluarga. Yang tidak muncul (sampai tahap gangguan jiwa), mungkin jadinya marah-marah atau sedih," kata Koesmedi saat ditemui Kompas.com di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (15/12/2016).

Menurut Koesmedi, gangguan jiwa adalah penyakit yang muncul akibat stres yang tidak tertangani, bisa diakibatkan tidak ada orang yang menolong ataupun jiwa dari orang yang mengalaminya lemah.

"Kalau (stres) tidak bisa diatasi akan bisa menjadi penyakit yang berat. Terjadilah kegilaan yang patologic, benar-benar jadi gila," ucap Koesmedi.

(Baca: Sebanyak 854 Warga Jakarta Alami Gangguan Jiwa)

Dari sekitar 854 warga Jakarta yang terkena gangguan jiwa kategori berat, 81 orang mendapat rawat inap di rumah sakit dan sisanya mendapat perawatan di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 1.

Warga yang mendapat rawat inap adalah mereka yang mengalami gangguan jiwa berat sehingga membutuhkan perawatan secara intensif.

Sementara yang di panti sosial adalah mereka yang berasal dari jalanan yang belum tersentuh obat. Khusus yang dirawat inap, Koesmedi menyebut orang-orang ini masih punya kesempatan untuk sembuh, baik dengan sekali pengobatan maupun pengobatan permanen.

"Jadi ada yang bisa diobati sementara karena permasalahannya bisa diselesaikan. Dia bisa menceritakan masalahnya, kemudian hilang. Tapi ada juga yang harus diobati seumur hidup," papar Koesmedi.

Sementara untuk yang berada di panti sosial, Koesmedi menyebut mereka adalah orang gila permanen yang berasal dari luar Jakarta dan dibuang di jalanan Jakarta.

"Dibawa ke Jakarta, terus ditinggal. Karena di sini ada yang ngurus, di tempat asalnya sana enggak ada," ujar Koesmedi.

Sebanyak 854 Warga Jakarta Alami Gangguan Jiwa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini...'

"Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini..."

Megapolitan
Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Megapolitan
Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Megapolitan
Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Megapolitan
Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Megapolitan
Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Megapolitan
OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai "Airsoft Gun"

Megapolitan
Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Megapolitan
Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Megapolitan
Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com