Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Diminta Buat 1 Juta Panel Surya di Jakarta

Kompas.com - 16/12/2016, 19:31 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Greenpeace Indonesia Leonard Simanjuntak menawarkan kepada calon gubernur nomor pemilih tiga, Anies Baswedan, untuk membuat 1 juta panel surya di semua instansi pemerintah dan pusat perbelanjaan yang ada di Jakarta.

Pernyataan itu disampaikannya saat kunjungan Anies ke Kantor Greenpeace Indonesia, di Jakarta Selatan, Jumat (16/12/2016).

Leonard menyampaikan, dengan adanya panel surya di Jakarta, kebutuhan akan pembangkit listrik bertenaga batu bara akan menjadi lebih sedikit sehingga pencemaran lingkungan berkurang.

Disamping itu, panel surya akan menghemat peggunaan listrik di Jakarta.

"Panel surya itu kami ingin tawarkan kepada Pak Anies, perlu ambil kebijakan untuk mengubah struktur demand listriknya itu, sehingga kalau di DKI secara signifikan berubah ke surya dan kebutuhan berbasis batu bara listrik menurun sehingga tidak diperlukan pembangkit listrik batu bara yang menimbulkan polusi," ujar Leonard di Kantor Greenpeace Indonesia, Jumat (16/12/2016).

(Baca juga: Anies: Masalah pada Transportasi Massal, Sudah 30-40 Tahun Rutenya Tak Berubah )

Anies menyatakan bahwa ide untuk mengurangi pencemaran udara di Jakarta menggunakan panel surya tersebut cukup baik.

Namun, Anies khawatir realisasi ide ini akan terkendala anggaran yang cukup tinggi, mengingat peralatan panel surya masih cukup mahal.

Anies mengatakan, salah satu solusi untuk mengatasi mahalnya biaya panel surya itu adalah dengan sistem pekreditan kepemilikan pembangkit listrik untuk panel surya.

Dengan demikian, masyarakat yang berkeinginan membuat panel surya di kediamannya bisa bekerja sama dengan pihak perbankan untuk mendapatkan kredit.

(Baca juga: Anies Janji Kelola Anggaran Pemprov DKI secara Transparan)

Anies juga meyampaikan, mahalnya anggaran ini menjadi kendala saat ia hendak memasang panel surya di Kantor Kementerian dan Kebudayaan. Ketika itu, Anies menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

"Kami mau gunakan panel di Kemendikbud, tetapi waktu pembiayaan masih sangat tinggi. Itu sebabnya saya bayangkan ke depan kami mau buat satu sektor komersial, bisa ajukan kemudahan biaya," ujar Anies.

Kompas TV Anies Harap Proses Hukum Ahok Berjalan Adil
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com