Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Tidak Masalahkan 90 Persen Dana Kampanye dari Kocek Pribadi

Kompas.com - 20/12/2016, 17:06 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, sekitar 90 persen sumbangan dana kampanye dia dan pasangannya, calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, berasal dari dana pribadinya.

Sementara sisanya berasal dari Anies serta Gerindra dan PKS sebagai parpol pengusung.

"Murni dari saya sama Pak Anies, sama dari partai, sama secara 90 persen kalau enggak salah itu asalnya dana dari saya pribadi," ujar Sandi di Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur, Selasa (20/12/2016).

Sandi menuturkan, dia tidak mempermasalahkan mengeluarkan sejumlah uang pribadinya untuk kampanye. Bagi dia, kampanye merupakan perjuangan untuk membuat Jakarta lebih baik.

"Saya bilang sama Pak Anies, selama masih dalam kemampuan saya, saya akan biayai kampanye ini. Saya ikhlas kok. Jadi kita enggak ngitung-ngitung, kaki jadi kepala, kepala jadi kakilah," kata Sandi.

Menurut Sandi, selama ini belum ada pengusaha besar yang memberikan sumbangan dana kampanye kepada mereka berdua. Bahkan, Sandi menyebut para pengusaha itu tidak melirik mereka karena dianggap lebih memperhatikan warga kelas menengah ke bawah.

Anies-Sandi menjadi yang pertama dibanding dua pasang calon lainnya dalam melaporkan data sumbangan kampanyenya ke KPU DKI Jakarta pada Selasa ini. Sumbangan kampanye mereka yang dilaporkan mencapai Rp 35,6 miliar.

Rinciannya, Anies menyumbang Rp 400 juta, Sandi menyumbang lebih dari Rp 34 miliar, dari Partai Gerindra Rp 750 juta, dan PKS Rp 350 juta. (Baca: Dana Kampanye Anies-Sandi Rp 35 Miliar, Sandiaga Jadi Penyumbang Terbesar)

Sumbangan kampanye itu terkumpul dari 25 Oktober-19 Desember 2016. Dari Rp 35,6 miliar itu, sisa saldo di rekening kampanye Anies-Sandi sampai 19 Desember 2016 kemarin yakni sekitar Rp 7 miliar.

Kompas TV Tak Laporkan Dana Kampanye, Sepasang Cawalkot Dibatalkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com