JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta mengklaim telah menyerap anggaran 2016 hingga 45 persen. Hanya saja, Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Djafar Muchlisin mengaku belum mendapat datanya secara detail.
"Kalau secara lisan, saya tanya teman-teman ada peningkatan penyerapan. Saya lagi minta untuk laporan tertulis dari masing-masing bidang, total (serapan anggaran) pastinya belum tahu, tapi perkiraan saat ini ada di posisi 45 persen," kata Djafar, saat dihubungi wartawan, Senin (26/12/2016).
(Baca: Serapan Anggaran Minim karena Lahan Eks Kedubes Inggris)
Sebelumnya Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menyebut serapan anggaran Dinas Pertamanan dan Pertamanan DKI Jakarta pada 2016 hanya mencapai 27 persen, dari total anggaran sebesar Rp 1,6 triliun.
Rendahnya serapan disebabkan karena sebagian anggaran dialokasikan untuk pembelian lahan bekas Kedubes Inggris. Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta batal membeli lahan tersebut pada tahun ini.
Selain itu, rendahnya serapan anggaran disebabkan karena kegagalan lelang.
"Gagal lelang itu penyebabnya karena secara administrasi banyak yang tidak memenuhi syarat. Penyedia jasa tidak memenuhi kualifikasi, jadi belum sampai maju, baru proses administrasi ternyata tidak memenuhi syarat. Hal-hal semacam itu penyebabnya gagal lelang," kata Djafar.
Dia mengatakan, saat ini, Pemprov DKI Jakarta menjalankan sistem lelang dengan lelang konsolidasi atau menyatukan paket-paket kecil sehingga pemenang lelang pelaksana proyek di Jakarta bukan lagi kontraktor abal-abal.
Djafar mengakui, sistem lelang konsolidasi ini membutuhkan waktu lebih lama dibanding lelang lainnya.
"Sementara saya masuk ke Distamkam (dilantik menjadi Kepala Distamkam) itu baru mulai Juni, belum ada proses apa-apa, memang (lelang) telat mulainya. Kami menyadari, keterlambatan waktu itu memang termasuk di dalamnya, kami lalai, kami terlambat untuk segera memproses (lelang). Makanya untuk tahun 2017, sejak awal sudah kami mulai untuk mengajukan pelelangan-pelelangan," ucap Djafar.