Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Anies, Ibu yang Pernah Dimarahi Ahok Ini Harap KJP Dapat Ditarik Tunai

Kompas.com - 27/12/2016, 22:25 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Yusri Isnaeni, seorang wanita yang pernah dimarahi oleh Gubernur DKI Jakarta non-aktif, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mendukung calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Ia berharap, Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies nantinya dapat membuat kebijakan penarikan tunai Kartu Jakarta Pintar (KJP).

(Baca juga: Kampanye di Lagoa, Anies Temui Ibu yang Disebut Maling oleh Ahok)

Selama Ahok memimpin, KJP tidak dapat ditarik tunai. "Saya ingin ke depannya KJP bisa dicairkan dengan tunai. Jadi semuanya terealisasi dengan baik," kata Yusri, di kawasan Lagoa, Jakarta Utara, Selasa (27/12/2016).

Ahok memarahi Yusri karena diduga ingin mencairkan dana KJP. Pemprov DKI Jakarta sempat menonaktifkan dana KJP anak Yusri selama enam bulan.

Yusri berharap, Anies memiliki sopan santun jika nantinya terpilih sebagai gubernur DKI Jakarta.

Meski demikian, ia membuka kesempatan bagi calon gubernur lain yang ingin berkunjung kepadanya.

"Pokoknya pada intinya saya merasakan sebagai rakyat kecil, KJP itu seharusnya bisa ditarik dengan tunai. Jujur saja ya selama ini penerima KJP itu menderita semua," kata Yusri.

Anies yang siang ini menyambangi kediaman Yusri itu berjanji memperbaiki komunikasi serta hubungan pemerintah dan warganya.

Dia mengatakan, seorang pemimpin seharusnya meladeni keluhan warga. Selain itu, lanjut dia, seharusnya permasalahan ini tidak berujung pada perkara hukum.

(Baca juga: Ibu yang Pernah Disebut Maling oleh Ahok Pertanyakan Kelanjutan Laporannya di Kepolisian)

Adapun Yusri sempat melaporkan tindakan Ahok tersebut kepada Mapolda Metro Jaya. Namun, menurut Yusri, tidak ada kelanjutan dari kasus tersebut.

"Ibu mana pun, perempuan mana pun, orangtua mana pun akan sakit dan ini tidak boleh terjadi, ini tak patut. Oleh karena itu kami janji, kami tidak mau melakukan hal seperti ini, dan kami akan mengubah budaya komunikasi di pemerintahan di Jakarta," kata Anies.

Kompas TV Anies Usung Isu Lingkungan Sebagai Tema Kampanye
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com