Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Saya Dibilang Syiah, Kenapa Enggak Si B, Si C Saja

Kompas.com - 03/01/2017, 16:41 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan, kembali mengklarifikasi berbagai selentingan yang menyebutkan dirinya sebagai penganut Islam Syiah.

Anies menanggapi isu itu saat berkampanye ke Perumahan Pulogebang Indah, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (3/1/2016). Di hadapan warga, Anies menyatakan bahwa dirinya merupakan penganut Islam Sunni. Ia menilai selentingan yang menyebutnya penganut Syiah sebagai fitnah yang keji.

"Saya dibilang Syiah, kenapa enggak si B, si C saja," kata Anies.

Baca: Anies: Ada yang Bilang Saya Kejawen, Syiah, Liberal, Wahabi

Anies menduga, munculnya tudingan bahwa dirinya penganut Syiah bermula dari foto dirinya saat bertemu Dubes Iran untuk Indonesia. Saat itu, Anies masih menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Menurut Anies, sebagai menteri sudah seharusnya dia menerima kedatangan perwakilan negara sahabat.

"Kan saya terima dubes dari mana-mana. Foto yang sama Dubes Saudi enggak ditampilin. Foto sama Dubes Palestina juga enggak ditampilin," kata Anies.

Anies mengatakan, fitnah kepadanya semakin gencar belakangan ini. Selain isu Syiah, ia menyebut tudingan lain yang kini diarahkan kepadanya adalah tudingan bahwa dia telah kawin lagi.

"Saya benar-benar dibunuh karakternya, Bu," kata Anies.

Meski mulai gencar difitnah, Anies mengaku tak mengeluh. Ia menganggap hal itu sebagai ujian. Ia menganggap pihak yang memfitnah sebagai pihak yang sedang panik.

"Saya menjalani ini dengan bismillah, dengan niat ikhlas. Jadi, kalau dipuji tidak terbang, dicaci tidak tumbang. Jadi, kepada yang memfitnah saya sampaikan assalamualaikum," kata Anies.

Kompas TV Anies Baswedan Janji Banyak Ciptakan Lapangan Kerja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com