Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Relawan Pemasang Stiker Agus-Sylvi di Balekambang

Kompas.com - 05/01/2017, 14:30 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemasang stiker pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni di Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur, Kamayanti (47), menceritakan kronologi pendataan dan pemasangan stiker yang diprotes pemilik akun Facebook Pataresia Tetty.

Kamayanti menuturkan, saat menempel stiker tersebut, dia tidak menyebut dirinya sebagai petugas kelurahan seperti yang diceritakan Tetty, tetapi sebagai relawan Agus-Sylvi. Dia juga menunjukkan surat tugas dari relawan Agus-Sylvi, yakni Barak (Barisan Rakyat).

"Saya bilang gini, 'Ibu, saya mau data sebentar, tapi saya bukan petugas kelurahan. Saya dari ini tugasnya sekarang'. Aku tunjukkin surat tugas Agus-Sylvi nomor 1," ujar Kamayanti kepada Kompas.com di Kantor Kelurahan Balekambang, Kamis (5/1/2017).

Saat datang, Kamayanti menyebut diterima dengan baik oleh Tetty. Dia mendata nama pemilih di rumah Tetty beserta nomor ponsel di balik stiker Agus-Sylvi.

Setelah mendata, Kamayanti yang datang bersama pemasang lainnya, Aliah (43), meminta izin untuk memasang stiker Agus-Sylvi di jendela rumah Tetty. Menurut Kamayanti, Tetty mempersilakan dan tidak mengatakan bisa dijadikan pelanggaran oleh Bawaslu, seperti yang ditulis Tetty di Facebook-nya.

"(Tetty) enggak ada istilahnya entar ditanya Bawaslu. Enggak ada ngomong kayak gitu," kata dia.

Baca: Tim Agus-Sylvi Bantah Pemasang Stiker di Rumah Warga Relawannya

Menurut Kamayanti, informasi yang disampaikan Tetty berbeda dengan kronologi pemasangan stiker yang dilakukannya itu. Kamayanti mengaku diterima dengan baik oleh Tetty dan warga lainnya yang rumahnya juga dipasangi stiker.

"Kita diterima dengan baik sama Bu Tetty. Kita ngobrol karena saya sudah kenal, cuma sekadar untuk pemasangan, itu aja. Enggak ada lain-lain," ucap Kamayanti.

Saat memasang stiker, lanjut Kamayanti, Tetty memang mengatakan bahwa dia bukan pemilih Agus-Sylvi, melainkan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Kamayanti menyebut hal tersebut merupakan hak Tetty.

"Emang bener dia bilang saya pilih nomor 2. 'Kalau milih masing-masing silakan. Saya cuma mau nempel itu doang, ngerjain tugas doang, itu hak ibu', saya bilang. Gitu doang," ujar dia.

Setelah mendata nama pemilih di kertas stiker, kertas tersebut diberikan kepada Koordinator Relawan Barak Kelurahan Balekambang.

"(Datanya) emang tidak untuk apa-apa, cuma nyatet (sebagai bukti) kita datang ke rumah itu. Cuma itu aja," kata Aliah dalam kesempatan yang sama.

Tetty menulis pengalamannya didatangi orang yang mengaku petugas kelurahan yang mendata daftar pemilih dan berujung pemasangan stiker Agus-Sylvi. Belakangan, petugas jumantik itu diketahui mengaku sebagai relawan Agus-Sylvi.

Namun, tim pemenangan Agus-Sylvi membantah hal tersebut. Tulisan Tetty di Facebook-nya itu menjadi viral karena dia memprotes adanya pendataan dan pemasangan stiker tersebut. Tetty khawatir pendataan itu disalahgunakan.

Kompas TV AHY: Bukan Studio TV untuk Dekat dengan Warga DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

2 Preman Peras Penjaga Warkop di Mampang, Paksa Tukar Uang Receh Jadi Rp 1 Juta

2 Preman Peras Penjaga Warkop di Mampang, Paksa Tukar Uang Receh Jadi Rp 1 Juta

Megapolitan
Polisi Gelar Audiensi Terkait Penjarahan Rusunawa Marunda, Libatkan Pengelola Lama dan Baru

Polisi Gelar Audiensi Terkait Penjarahan Rusunawa Marunda, Libatkan Pengelola Lama dan Baru

Megapolitan
Keroyok Pemuda di Tangsel Akibat Buang Air Kecil Sembarangan, Dua Pelaku Ditangkap Polisi

Keroyok Pemuda di Tangsel Akibat Buang Air Kecil Sembarangan, Dua Pelaku Ditangkap Polisi

Megapolitan
Polisi Buru Pemasok Sabu untuk Virgoun

Polisi Buru Pemasok Sabu untuk Virgoun

Megapolitan
Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Megapolitan
Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Megapolitan
Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Megapolitan
Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Megapolitan
Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Megapolitan
Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Megapolitan
Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Megapolitan
Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Megapolitan
Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com