Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Suasana Pendukung dan Bukan Pendukung Ahok di Luar Sidang

Kompas.com - 10/01/2017, 10:46 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Massa dua kubu yang mendukung dan bukan pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sudah berada di Jalan RM Harsono, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kedua massa ini hadir untuk memberikan suara dan aspirasi mereka dari luar sidang.

Pantauan Kompas.com, Selasa (10/1/2017) massa pendukung Ahok seperti biasa memakai baju kotak-kotak membawa bendera Indonesia, merah-putih dan bendera relawan Ahok-Djarot. Sejauh ini orasi dilakukan dengan damai sambil mengibarkan bendera dan memutar lagu.

Lagu yang diputar yakni "Merah Putih" dari grup band Cokelat. Seorang pendukung Ahok yang berorasi menyatakan, kasus yang menimpa Ahok merupakan kasus yang dipolitisasi.

"Kasus yang penuh unsur politisnya, Ahok sengaja diganggu, dan gerakan ini sangat masif," kata pria tersebut dengan pengeras suara, Selasa pagi.

Ia mencontohkan, kasus penghadangan kampanye Ahok di sejumlah tempat, dilakukan oleh orang atau pihak yang sama, bukan dari warga sekitar.

"Ini adalah cara pengecut yang sengaja dikondisikan lawan politik Ahok," ujar dia. Pendukung meminta agar Ahok dibebaskan.

Kompas.com/Robertus Belarminus Suasana massa bukan pendukung Ahok dari ormas-ormas keagamaan, di Jalan RM Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan. Selasa (10/1/2017).
Sementara itu, di jarak sekitar 200 meter ke arah Ragunan, massa yang bukan pendukung Ahok juga sudah berkumpul. Mereka terdiri dari ormas Islam di antaranya FPI dan LPI, serta lainnya. (Baca: Polisi: Jalan RM Harsono Ditutup Selama Ada Sidang Ahok)

Mereka mengibarkan bendera ormasnya dan menyerukan Ahok untuk ditahan karena dianggap telah menodakan agama. Mereka mengkritik proses sidang yang bertele-tele.

Selain itu, massa bukan pendukung Ahok itu juga menyatakan dukungan kepada pimpinan FPI Rizieq Sihab. Mereka siap pasang badan untuk Rizieq bila polisi mau menangkap.

"Kalau Habib Rizieq Sihab ditangkap kita mau apa?" tanya pria yang berorasi tersebut. "Revolusi," jawab massa. Mereka juga siap menemani Rizieq bila dipenjara polisi.

Kedua massa ini berada di lokasi terpisah, yang memang sengaja dipisahkan oleh aparat dengan barikade. Aparat gabungan dengan penjagaan ketat berada di posisi tengah, membentuk barikade kawat berduri menuju pintu masuk gedung Auditorium Kementerian Pertanian, di Jalan RM Harsono.

Aparat dilengkapi dengan mobil baracuda dan water cannon. Dengan memisahkan jarak tersebut, kedua pihak memang kesulitan untuk mendengar seruan dari pihak lain karena jarak yang cukup jauh. Sejauh ini, suasana berlangsung damai.

Kompas TV Perjalanan Sidang Kasus Penodaan Agama
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com