Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perampokan SPBU Jatiwarna dan Upaya Memutus Rantai Kejahatan

Kompas.com - 13/01/2017, 09:04 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Syaiful Arif alias Bulguk tidak memiliki kelingking di tangan kanannya. Cacat fisik Bulguk "sang kapten" perampok spesialis SPBU ini akhirnya menyelamatkan Agus Nurjaman, karyawan SPBU Jatiwarna, Bekasi, yang dibacok Bulguk pada Selasa (3/1/2017) pukul 13.15.

"Karena kelingkingnya enggak ada, jadi walau kelihatannya mestinya korban meninggal, ternyata enggak, padahal dibacok seperti itu," kata Kanit IV Subdit Resmbob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Teuku Arsya Khadafi, Kamis (12/1/2017).

Rekaman kamera CCTV sebuah rental "playstation" di Jalan Hankam, Jatiwarna menunjukkan bagaimana Agus yang mengendarai motor untuk menyetor uang ke bank itu tiba-tiba dihentikan oleh Bulguk yang diboncengi Somad Hidayat, dan Kocor yang diboncengi Ismail.

Dalam waktu beberapa detik saja, Bulguk langsung membacok Agus dengan celurit di bagian leher berkali-kali sambil menyeretnya di aspal Jalan Hankam. Kocor membantunya membacok sesekali.

Tak lebih dari dua menit, keempat pelaku membawa kabur Rp 300 juta yang dipertahankan Agus. Agus kini terbaring kritis dengan sayatan dalam di leher, kepala, dan tangannya.

Arsya dan jajarannya kemudian mengejar dan menembak Bulguk di dada sebanyak dua kali pada Senin (9/1/2017) hingga pria asal Madura itu tewas kehabisan darah.

Bulguk melawan saat diminta menunjukkan keberadaan rekan-rekannya. Dua lain yang berhasil diamankan dari komplotan perampokan SPBU Jatiwarna adalah Somad Hidayat dan Saini di Lagoa, Jakarta Utara. Dua lainnya, Ismail dan Kocor, masih buron.

Meski Bulguk ditembak mati dan rekannya ditangkap, aksi kejahatan serupa tak dijamin berhenti. Dari penuturan cara kerja mereka, diketahui peluang melakukan kejahatan itu terbuka lebar dan dapat dengan mudah dilakukan siapa saja.

Kelompok ini disebut memiliki jaringan informasi terkait peluang kejahatan. Kerjanya dimulai dari Saini sebagai penggambar.

Perampokan Jatiwarna hanya membutuhkan waktu dua kali bagi Saini untuk survei. Dengan menyamar sebagai tukang ojek atau pengendara motor yang beristirahat di SPBU, mudah sekali melihat bagaimana uang di tempat pengisian bensin dibawa ke kantor lalu diantar untuk penyetoran ke bank.

Hasil penggambaran ini disampaikan ke eksekutor, Bulguk dan Kocor, juga kedua joki yang memboceng mereka berdua, Somad dan Ismail.

Sebelum SPBU Jatiwarna, dalam tiga bulan terakhir mereka juga melakukan aksi serupa di SPBU Pantai Indah Kapuk dan Gunung Putri.

Dikutip dari buku "A Primer on Crime and Deliquency Theory" terbitan 2010 karangan Robert M Bohm dan Brenda L Vogel, sebuah aktivitas kriminal dapat terjadi ketika motivated offenders atau pelaku yang termotivasi bertemu dengan suitable targets atau target yang cocok dan bertemu dengan incapable guardians atau ketiadaan penjaga.

Teori yang dikenal dengan routine activity theory ini dapat menjelaskan bagaimana Bulguk dan kawan-kawannya, adalah residivis yang baru keluar penjara tanpa pekerjaan tetap, merupakan motivated offenders.

Niat melakukan kejahatan muncul dari mata pencaharian pengepulan besi tua yang tidak mencukupi kebutuhan. Suitable target-nya, karyawan SPBU yang bertugas mengantar uang. Hanya dengan survei dua hari, sangat mudah mempelajari rutinitas kegiatan pengantaran uang.

Halaman:


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Megapolitan
Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com