Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Ingin Paparkan Data dan Tak Menyerang Personal Saat Debat Cagub

Kompas.com - 16/01/2017, 18:37 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengambil pelajaran dari debat perdana cagub-cawagub DKI. Pelajaran itu adalah tidak menyerang personal dan profesi saat debat berlangsung.

"Enggak usah nyerang profesi katanya. Itu saja," ujar Basuki atau Ahok di Cibubur, Jakarta Timur, Senin (16/1/2017).

Untuk debat selanjutnya, Ahok mengatakan ingin memaparkan transparansi data. Sebagai petahana, Ahok tidak mau ada kebijakan yang ditutupi.

Meski begitu, Ahok merasa pernyataannya dalam debat sering disalahartikan oleh pihak lain. Misalnya seperti soal jumlah Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Ahok mengatakan beredar sebuah "meme" yang menyebut dia berbohong tentang 188 RPTRA di Jakarta.

Berdasarkan "meme" tersebut, tertulis Ahok baru meresmikan 71 RPTRA. Padahal, kata Ahok, jumlah RPTRA memang sudah 188, namun baru 71 yang dia resmikan.

"Padahal banyak yang belum diresmiin," ujar Ahok.

(Baca: Data Pemprov DKI, RPTRA yang Sudah Dibangun Berjumlah 186)

Untuk urusan data, Ahok mengaku tidak membutuhkan contekan kertas saat debat karena sudah hafal segala persoalan di Jakarta.

"Aku sudah hafal, kan (aku) engga terlalu pintar tapi enggak terlalu bodoh," ujar Ahok.

Sebelumnya, Ahok sempat menyindir pertanyaan cagub Anies Baswedan yang menurutnya seperti dosen.

"Kalau tidak bangun benda matinya, itu namanya teori, ngajar. Dosen di kampus (bicara) hanya mau bangun ini itu, tapi enggak ada action-nya," kata Ahok.

Dalam kesempatan berbeda, Anies mengatakan pernyataan Ahok itu membuat guru dan dosen tersinggung.

(Baca: Anies Sebut Dosen dan Guru Tersinggung karena Ucapan Ahok)

Kompas TV Ahok Resmikan RPTRA Rusun Pesakih
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com