Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulitnya Taklukkan Api di Pasar Senen

Kompas.com - 20/01/2017, 09:47 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Butuh waktu lama untuk bisa benar-benar memadamkan api yang membakar Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (19/1/2017) kemarin. Kebakaran mulai terjadi sekitar pukul 04.25 WIB kemarin dan hingga Jumat ini api belum benar-benar padam.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta, Subejo, mengatakan, sumber api berasal dari lantai dasar pasar.

"Apinya ini dari lantai dasar, merambat ke atas lewat eskalator, ke lantai 1 dan 2," ujar Subejo di lokasi kejadian, Kamis.

Api di lantai 1 dan 2 langsung merambat cepat ke seluruh ruangan. Subejo mengatakan, hal itu membuat kondisi di dua lantai itu lebih parah dari lantai dasar meskipun sumber api dari lantai dasar.

Dugaan sementara, kebakaran terjadi karena ada korsleting.

Ada sekitar 1.691 kios yang hangus akibat kebakaran itu.

Dinas Pemadam Kebakaran dan Lingkungan Hidup sudah mengerahkan 70 unit mobil damkar dari seluruh wilayah Jakarta. Selain itu, tidak kurang dari 638 personel yang terdiri dari pemadam kebakaran, PMI, Satpol PP, Dishub, Dinsos, Garnisun, dan AGD yang dikerahkan untuk memadamkan api.

Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede mengatakan, kebakaran terjadi ketika para pedagang belum berada di kios mereka sehingga tidak ada yang sempat melakukan penanganan pertama.

"Pencegahan tidak bisa dilakukan karena kejadiannya ini pukul 04.25 WIB di mana kios mereka masih kosong. Sehingga pencegahan pertama tidak bisa dilakukan," ujar Mangara.

Tidak ada korban jiwa dalam kebarakan itu tetapi 6 orang luka ringan dan 1 orang pingsan.

Hingga hari Jumat ini, petugas masih berusaha memadamkan api.

Berbagai kendala

Subejo mengatakan, kendala yang membuat proses pemadaman memakan waktu lama adalah material tekstil yang ada di dalam pasar. Material seperti kain, pakaian jadi, plastik, merupakan material yang mudah terbakar. Meski apinya kecil, asap yang dihasilkan dari material seperti itu terlihat pekat.

Subejo mengatakan, asap tersebut cukup mengganggu pemadam kebakaran yang bertugas. Angin yang kencang juga memperparah situasi.

"Tetapi secara umum, api sudah bisa dikendalikan," ujar Subejo.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com