Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Panelis Tak Dimunculkan Saat Debat Cagub-Cawagub DKI

Kompas.com - 20/01/2017, 13:28 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, Sumarno, mengemukan alasan tidak dimunculkannya para panelis dalam debat pertama pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta pada Jumat pekan lalu. Menurut Sumarno, hal tersebut berkaitan dengan aturan yang ada.

"Kalau itu memang ada aturan di dalam keputusan KPU, petunjuk teknis pelaksanaan," ujar Sumarno di Kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Jumat (20/1/2017).

Sumarno mengatakan, panelis bertugas untuk menyusun daftar pertanyaan sesuai tema debat. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan disampaikan oleh moderator kepada pasangan cagub-cawagub saat debat berlangsung.

"Panelis itu tim penyusun materi, jadi menyiapkan materi. Nanti kemudian yang mengajukan pertanyaan itu moderator," kata dia.

Menurut Sumarno, KPU DKI mulanya ingin para panelis menyampaikan langsung pertanyaan kepada pasangan cagub-cawagub. Namun, hal tersebut terbentur aturan.

"Pernah kami mengusulkan supaya panelis langsung bertanya, tapi memang KPU RI ketentuannya seperti itu, ya sudah ngikutin aja," ucap Sumarno.

Dalam debat pertama, KPU DKI memilih empat orang panelis. Mereka adalah sosiolog Universitas Indonesia Imam B Prasodjo, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta Aceng Rahmat, pengamat perkotaan Universitas Trisakti Yayat Supriatna, dan Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati.

Di awal acara, moderator Ira Koesno hanya menyebutkan keempat panelis tersebut. Namun, para panelis tidak langsung memberikan pertanyaan kepada mereka.

KPU DKI Jakarta juga telah memilih empat orang panelis dalam debat kedua yang akan berlangsung pada Jumat (27/1/2017) pekan depan. Namun, Sumarno belum mengungkapkan identitas mereka.

"Empat orang, yang jelas bukan yang kemarin. Nanti kami umumkan pada waktu yang tepat," kata Sumarno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com