Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petak Sembilan, Pecinan Jakarta yang Bersolek Menjelang Imlek...

Kompas.com - 24/01/2017, 20:06 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

Dari keempat wihara tersebut, yang paling terlihat tua adalah Vihara Kim Tek Le atau dewa penolong. Posisi bangunan yang juga dikenal dengan nama Jin De Yuan ini ada di paling kanan dari pintu masuk utama.

"Wihara itu paling tua di Jakarta, umurnya kira-kira 300 tahun," ujar Edi yang  sehari-hari bekerja membersihkan wihara di kawasan tersebut.

Di sebelah kiri Vihara Kim Tek Le, ada Vihara Tee Tju Kong atau dewa kekayaan. Tempat sembahayang umat Buddha untuk memohon kemakmuran ini berdempetan dengan Vihara Tee Tjong Ong Poo atau dewa neraka.

Wihara itu, biasa disinggahi untuk mendoakan anggota keluarga yang sudah meninggal. 

"Kalau kedua wihara itu berdirinya 100 tahun sesudah Vihara Kim Tek Le," ujar Edi.

Sementara itu, di sebelah Vihara Tee Tjong Ong Poo, berdiri Vihara Hui Tek Bio. Menurut petugas setempat, wihara ini sering didatangi warga keturunan Thionghoa bermarga Yapin.

Namun sayang, keindahan dan kekhusyukan tempat ibadah itu terganggu oleh kehadiran para pengemis. Mereka ada di halaman keempat wihara, berharap belas kasihan pengunjung untuk mendapatkan uang.

Bersolek

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, keempat wihara itu sedang bersolek untuk menyambut Imlek atau peringatan Tahun Baru berdasarkan penanggalan China. Setidaknya hal itu, terlihat dari kesibukan para pekerja wihara.

Sebagian ada yang sibuk dengan kuas cat untuk mewarnai ulang tembok bangunan dengan warna merah. Sebagian lagi, terlihat  mengecat tembok pagar dengan warna hitam.

Di dalam wihara terlihat petugas yang tak henti-henti menyapu lantai agar bersih. Ada pula yang membersihkan dinding, lalu ornamen lainnya dengan kain basah. 

"Sudah seminggu ini kami bersih-bersih dan mengecat untuk persiapan Imlek, " ujar Sularno, salah satu pekerja di Vihara Kim Tek Le, kepada Kompas.com.

Menurut pria berusia 50 tahun itu, ada sekitar 20 orang yang terlibat untuk mempercantik wihara tersebut.

Tak cuma dari segi bangunan, berbagai aksesoris khas Imlek pun sudah mulai terpasang di dalam wihara.

Lampion atau lampu khas yang berwarna merah dan bertuliskan huruf China misalnya, terlihat sudah mulai menggantung indah di langit-langit wihara.

Mikhael Gewati Vihara Kim Tek Le atau Dewa Penolong di Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat, Selasa (24/01/2017)
Walau sedang mempercantik bangunan, bukan berarti aktivitas sembahyang di keempat wihara tersebut terganggung. Pengunjung masih tetap bisa berdoa dengan khusyuk seperti biasa.

Yeni, salah satu pengunjung yang ditemui Kompas.com mengaku, tidak ada yang berubah dari aktivitas sembahyang di wihara.

"Biasa-biasa saja tetap berdoa," ucap Ibu berusia 53 tahun itu.

Kompas TV Warga Siapkan Klenteng Menjelang Imlek

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com