Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPUD DKI: Akun Facebook yang Sebut DPT "Siluman" Tak Jelas

Kompas.com - 29/01/2017, 11:55 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pria bernama Muhammad Fertiaz menggunggah gambar daftar pemilih tetap (DPT) lewat akun Facebooknya.

Lewat gambar yang diunggahnya itu, Fertiaz mengklaim telah menemukan DPT siluman saat dia mengecek  DPT di kawasa tempat tinggalnya.

Dari foto yang diunggah Fertiaz, DPT tersebut berasal dari TPS 33 di Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Dalam DPT tersebut terdapat sejumlah nama yang ditandai dengan warna hijau muda. Diduga nama-nama yang diwarnai itu adalah nama-nama "siluman".

"Teman, jika menemukan DPT untuk Pilkada DKI 2017 seperti foto berikut, apa yg perlu dilakukan? Di rumah saya hanya ada dua org (Muhammad Fertiaz dan Rifchma) sesuai KK dan KTP DKI Jakarta tetapi mengapa jadi ada enam orang siluman tambahan dgn alamat yang sama dgn nama yg saya tidak kenal seperti Hosen, Stepahnie, Frenk, Kiki, Danny, Ruthsari. Tlng cek ulang DPT anda..." tulis Fertiaz lewat akun Facebooknya.

Sementara itu, Komisioner KPU DKI Jakarta Betty Epsilon Idroos menjelaskan, pihaknya telah memeriksa hal itu dengan KPUD Jakarta Utara.

Betty menjelaskan, saat diselidiki, terdapaybbanyak akun media sosial yang mem-posting gambar yang sama.

"Saya sudah baca itu, ada beberapa yang begitu, tapi nama akunnya itu apakah yang bersangkutan atau enggak? Karena kami mendapatkan juga nama orang lain yang mengirimkan. Apa satu pengirim atau nggak? Nah saya sudah konfirmasi ke KPU Jakarta Utara, itu tidak jelas yang disampaikan," ujar Betty saat dihubungi Kompas.com, Minggu (29/1/2017).

Betty mengatakan, seseorng langsung melaporkan hal semacam itu ke KPUD sehingga bisa langsung ditindaklanjuti.

Betty menjelaskan KPUD DKI Jakarta tidak bisa menindaklanjuti posting itu karena tidak jelas pengirimnya.

Selain itu, lanjut Betty, KPUD belum menerima pengaduan langsung terkait DPT siluman yang dikeluhkan itu.

Betty menilai kesalahan DPT sudah sangat minim karena sebelum penetapan, KPUD DKI Jakarta mengikutsertakan pengurus RT/RW untuk melakukan pendataan.

Selain itu, tim sukses para pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta juga membantu untuk mengawasi data DPT.

"Sebelum DPT ditetapkan, kami melibatkan paslon dan pemilih, dan sosialisasi kan sudah. Jadi saya bingung kenapa dia baru heboh sekarang. Kalau ada kesalahan, langsung ke KPU DKI atau ke KPU Jakarta," ujar Betty.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com