Namun, musik keroncong Tugu sempat vakum antara 1950-1970 karena masalah keamanan wilayah. Di tahun tersebut kampong Tugu dianggap sebagai perkampungan Nasrani yang terpencil. Warga pun merasa tidak aman dan banyak yang pindah ke Belanda, Papua, atau wilayah Jakarta selain Tugu.
Hingga akhirnya pada 1970, Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin, melihat kondisi kampong Tugu sudah aman. Dia menginstruksikan agar kampong Tugu beserta kebudayaannya dihidupkan kembali.
Jacobus pun mengumpulkan kembali para pemain musik yang masih tinggal di Tugu dan yang baru kembali dari tempat pengungsian. Dia terus memimpin grup keroncong ini hingga akhir hayatnya pada 1978. Posisi ketua grup kemudian digantikan oleh adik Jacobus, yaitu Samuel Guiko.
"Samuel semakin intens memeperkenalkan musik keroncong Tugu kepada pemerintah dan masyarakat luas. Sampai akhirnya kami diundang ke Belanda untuk mengisi acara Pasar Malam Besar (Tong-Tong Fair) pada 1989," ucap Guidho.
Sejak itu, hampir semua tempat wisata dan hotel di Jakarta sudah pernah didatangi grup keroncong tersebut untuk tampil bermusik.
Samuel Guiko meninggal pada 2006 dan kepemimpinan jatuh kepada Guidho, yang merupakan anak dari Samuel.
"Bersyukur di bawah kepemimpinan saya terus terjadi peningkatan. Pemerintah pun mulai memberi perhatian terhadap kebudayaan yang sudah kami jaga selama empat generasi ini," kata Guidho.
Pemerhati budaya juga kerap memberi sumbangan berupa alat musik dan pendopo di rumah Guidho untuk dijadikan tempat latihan atau tampil.
Orkes Poesaka Kerontjong Toegoe Cafrinho sekarang telah memiliki sebuah album yang dijual secara umum. Grup yang beranggotakan 40 orang ini pun sudah mulai tampil di acara-acara televisi.
Guidho berharap semakin banyak generasi muda yang menyukai musik keroncong Tugu. Dia pun membuka kesempatan bagi warga luar Tugu yang ingin ikut belajar dan bermain musik keroncong Tugu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.