JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin menjelaskan pembangunan perkulakan di Pulau Karya, Kepulauan Seribu, dimaksudkan untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok.
Arief mengatakan perkulakan itu bisa membuat harga bahan pokok di Kepulauan Seribu tidak berbeda jauh dengan harga kebutuhan pokok di wilayah Jakarta lainnya.
"Prinsipnya adalah tujuan dari adanya pasar di Kepulauan Seribu, membuat harga di daratan dengan di pulau itu sama," ujar Arief di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (30/1/2017).
Nantinya, warga pulau yang memiliki warung bisa membeli bahan pokok di perkulakan ini. Jaraknya dinilai lebih dekat daripada pedagang harus pergi ke daratan Jakarta terlebih dahulu untuk membeli bahan pokok sehingga harga jualnya diharapkan dapat lebih murah.
Arief menuturkan pihaknya tinggal menunggu surat penugasan terlebih dahulu dari Pemerintah Provinsi DKI.
Setelah surat turun, pembangunan perkulakan itu bisa mulai dilakukan dan ditargetkan selesai dalam waktu tiga bulan.
"Setelah surat penugasan keluar, langsung kerjain, tiga bulan," ujar Arief.
Adapun, Pulau Karya dipilih sebagai lokasi perkulakan karena merupakan pulau yang paling mudah dijangkau dari pulau di sekitarnya. Selain itu, lahan di Pulau Karya memiliki luas yang cukup untuk membangun pasar.
Anggaran yang disiapkan untuk membangun infrastruktur pasar perkulakan di Pulau Karya adalah Rp 9 miliar. Jika ditambah dengan working capital, anggarannya menjadi Rp 13 miliar.
(Baca: Pusat Perkulakan Kramatjati Diyakini Mampu Mengontrol Harga Sembako Seluruh Indonesia)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.