Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ervan Hardoko
wartawan

Wartawan, peminat isu-isu luar negeri dan olahraga, meski tidak gemar berolahraga

Belajar Kerukunan di Pulo Geulis

Kompas.com - 07/02/2017, 16:14 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Usai turun dari bus yang membawa saya dari Jakarta di Terminal Baranangsiang, saya menanyakan lokasi Pulo Geulis ke salah satu orang yang saya temui.

Dan diapun dengan sangat jelas menunjukkan arah Pulo Geulis yang ternyata jaraknya tak sampai 15 menit bisa dicapai dengan berjalan kaki.

Dari ‘daratan’ kota Bogor, untuk mencapai Pulo Geulis saya harus melewati sebuah jembatan yang membentang di atas Sungai Ciliwung yang airnya masih agak lebih bersih ketimbang Sungai Ciliwung di Jakarta.

Di ujung jembatan itu, saya disambut jalan-jalan sempit bak labirin yang membelah pulau kecil itu.

Setelah bertanya-tanya ke beberapa orang penduduk setempat, akhirnya sampailah saya di Wihara Mahabrahma yang konon adalah wihara tertua di kota hujan.

Di situ saya bertemu salah seorang pengurus wihara Bram Abraham, seorang lelaki keturunan Tionghoa berkumis tebal yang saat berbicara sangat kental logat Sundanya.

Dengan senang hati, pak Bram menjelaskan sejarah wihara itu yang sudah dihiasi lampion-lampion berwarna merah menjelang malam pergantian tahun baru China itu.

 “Tidak ada yang tahu pasti usia wihara ini,” kata Bram.

 “Tapi dari ekspedisi Belanda yang dipimpin Abraham van Ribeck tahun 1704, pulau ini sudah ada penduduknya dan klenteng ini sudah berdiri,” tutur Bram.

Pulo Geulis, kata Bram, yang dulu bernama Parakan Baranangsiang konon adalah tempat berlibur keluarga kerajaan Pajajaran.

Kenapa kini namanya menjadi Pulo Geulis?

Bram menjelaskan banyak cerita dan legenda tentang nama Pulo Geulis. Tapi ada satu yang menurutnya cocok dengan kondisi pulau saat ini.

“Geulis dalam bahasa Indonesia berarti cantik. Nah, di Pulo Geulis ini seluruh penduduk geulis atau cantik dalam relasi antarwarga,” ujarnya.

*******

Cantik dalam hubungan antarwarga yang berlatar belakang berbeda. Demikianlah filosofi Bram Abraham soal nama Pulo Geulis.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluhkan Dampak Banjir, Warga Kebon Pala: Rumah Rusak dan Timbul Penyakit

Keluhkan Dampak Banjir, Warga Kebon Pala: Rumah Rusak dan Timbul Penyakit

Megapolitan
Tips Memilih Sapi Kurban yang Berkualitas, Bisa Lihat dari Mulut dan Kakinya

Tips Memilih Sapi Kurban yang Berkualitas, Bisa Lihat dari Mulut dan Kakinya

Megapolitan
Bisnis Hewan Kurban, Wakil Wali Kota Jakut Beri Sapinya Ampas Tahu agar Gemuk dan Berkualitas

Bisnis Hewan Kurban, Wakil Wali Kota Jakut Beri Sapinya Ampas Tahu agar Gemuk dan Berkualitas

Megapolitan
Ketika Warga Kebon Pala Jatinegara Harus Hidup Berdamai dengan Luapan Kali Ciliwung

Ketika Warga Kebon Pala Jatinegara Harus Hidup Berdamai dengan Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
Kisah Endang, Jemaah Haji yang Ditinggal Wafat Istri di Bandara Jeddah

Kisah Endang, Jemaah Haji yang Ditinggal Wafat Istri di Bandara Jeddah

Megapolitan
Banjir di Kebon Pala Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa-sisa Lumpur

Banjir di Kebon Pala Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa-sisa Lumpur

Megapolitan
Wakil Wali Kota Jakut Juaini Yusuf Cari Peruntungan Dagang Hewan Kurban

Wakil Wali Kota Jakut Juaini Yusuf Cari Peruntungan Dagang Hewan Kurban

Megapolitan
Dukung JakPro Beri Pekerjaan Penghuni Kampung Susun Bayam, Anggota DPRD DKI: Warga Perlu Penghasilan

Dukung JakPro Beri Pekerjaan Penghuni Kampung Susun Bayam, Anggota DPRD DKI: Warga Perlu Penghasilan

Megapolitan
JakPro Berjanji Akan Berikan Pekerjaan untuk Warga Kampung Susun Bayam

JakPro Berjanji Akan Berikan Pekerjaan untuk Warga Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Sejumlah Sopir Angkot Tanjung Priok Ingin Segera Gabung Jaklingko, Sudinhub Jakut: Belum Ada Kepastian

Sejumlah Sopir Angkot Tanjung Priok Ingin Segera Gabung Jaklingko, Sudinhub Jakut: Belum Ada Kepastian

Megapolitan
Terbentur Anggaran, Angkot Reguler di Jakut Belum Bisa Gabung JakLingko

Terbentur Anggaran, Angkot Reguler di Jakut Belum Bisa Gabung JakLingko

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Banjir Rendam Sejumlah Titik di Jakarta Imbas Luapan Kali Ciliwung

Banjir Rendam Sejumlah Titik di Jakarta Imbas Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
1 dari 2 Tersangka Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi 'Deka Reset' Ditangkap

1 dari 2 Tersangka Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi "Deka Reset" Ditangkap

Megapolitan
'Mayor' Terpilih Jadi Maskot Pilkada DKI Jakarta 2024

"Mayor" Terpilih Jadi Maskot Pilkada DKI Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com