Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebar Brosur "Black Campaign" Juga Diamankan di Kelapa Gading

Kompas.com - 09/02/2017, 15:47 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Koordinator Divisi Hukum dan Penindakan Pelanggaran Bawaslu DKI Jakarta, Muhammad Jufri, mengatakan penyebaran brosur berisi black campaign terhadap pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta juga terjadi di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Panwaslu mengamankan dua orang penyebar brosur tersebut di Kelapa Gading pada Rabu (8/2/2017).

"Pengawas pemilu kemarin melakukan OTT (operasi tangkap tangan) atas penyebaran selebaran dugaan black campaign di dua lokasi. TKP di Pisangan Timur Jaktim dan Kelapa Gading Jakut, dan menyita barang bukti," ujar Jufri, melalui pesan singkat, Kamis (9/2/2017).

(Baca: Panwaslu Cari Dalang Penyebar "Black Campaign" terhadap Anies-Sandi)

Kedua, penyebar brosur black campaign tersebut diminta memberikan keterangan oleh Panwaslu Jakarta Utara pada Kamis (9/2/2017).

Dari gambar yang ditunjukkan Jufri, ada dua jenis brosur yang disebar di Kelapa Gading. Pertama, yakni brosur berwarna kuning berisi tokoh-tokoh pendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Brosur kedua berwarna merah berisi black campaign terhadap pasangan calon Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

Brosur berwarna kuning yang disita di Kelapa Gading sama seperti brosur yang disita Panwaslu Jakarta Timur saat disebarkan di Pisangan Baru Timur, Matraman. Panwaslu Jakarta Timur juga menyita sekitar 60.000 brosur yang akan disebarkan itu. Semua brosur tersebut berisi black campaign terhadap Anies-Sandi.

Pemilik jasa penyebaran brosur sahabatbrosur.com berinisial ED, mengaku hanya mendapat pesanan untuk menyebarkan brosur di Pisangan, Matraman dan Rawamangun.

Dengan demikian, penyebar brosur di Kelapa Gading merupakan pihak lain meski ada jenis brosur yang sama dengan yang disebarkan di Matraman.

"Kalau di Kelapa Gading bukan saya, cuma di Pisangan saja. Kalau untuk di Kelapa Gading saya enggak tahu. Kemungkinan (pemesan) orang yang sama tapi enggak tahu persis, biasanya (pemesan) pake banyak vendor," ujar ED kepada Kompas.com di Kantor Panwaslu Jakarta Timur, Jalan Jatinegara Timur, Kamis.

(Baca: Brosur "Black Campaign" terhadap Anies-Sandi Berjumlah 60.000 Eksemplar)

ED mulanya tidak mengetahui brosur tersebut berisi black campaign terhadap Anies-Sandi. Dia hanya mendapatkan informasi brosur yang harus disebarkan adalah brosur tentang pilkada.

ED baru tahu isi brosur tersebut setelah pengguna jasanya mengirimkan brosur serta biaya jasa yang disepakati. Dia pun mengaku terpaksa menyebarkan brosur tersebut karena pembayaran sudah dilakukan dan takut pemesan bernama Doni itu marah dan mendatanginya.

Padahal, ED sempat tidak ingin menyebarkan brosur tersebut. ED menuturkan, sejak Rabu (8/2/2017) Doni tidak dapat dihubungi. Dia sudah mencoba menghubungi Doni saat empat freelancer-nya yang menyebarkan brosur diamankan.

Kompas TV Serba Serbi Kampanye Hitam di Kancah Pilkada DKI Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com