Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Saya Bebas Mau ke Mana Saja Selama Masa Kampanye

Kompas.com - 09/02/2017, 18:45 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama, menyatakan selalu memberitahukan kegiatan kampanyenya kepada kepolisian serta Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu DKI Jakarta.

Sebelumnya, kampanye pria yang akrab disapa Ahok itu kerap disebut tak memiliki izin penyelenggara pemilu.

"Pemberitahuan ada, enggak berizin gimana? Kami kan bebas mau ke mana saja, hanya pemberitahuan saja," kata Ahok, di sela-sela kampanyenya di Jalan Tipar Cakung, Jakarta Timur, Kamis (9/2/2017).

(Baca: Kampanye Ahok di Kalideres Disebut Tak Berizin)

Ahok mengatakan, di dalam pemberitahuan itu, tim pemenangannya sudah menyampaikan lokasi kampanye yang akan dituju. Hanya saja, dalam perjalanannya di lapangan, dirinya bisa mengunjungi beberapa lokasi yang lebih spesifik.

"Sekarang kalau kamu mau cek kerjaan, tapi (warga) yang ngajak foto lebih banyak. Itu aja jadi susah jalan kami," kata Ahok.

Adapun masa kampanye pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta berlangsung pada 28 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017. Beberapa kegiatan Ahok mengunjungi warga disebut pengawas lapangan tak berizin.

Ahok berdalih kegiatannya mengunjungi warga selama ini bukan kampanye, melainkan blusukan untuk mengetahui permasalahan warga. Meskipun dia menggunakan kemeja kotak-kotak, membagi-bagikan kartu nama dan buku, serta berpose dengan mengacungkan dua jari.

"Ini masa kampanye, bebas kok. Di seluruh Jakarta, saya mau ke mana aja bebas selama masa kampanye," kata Ahok.

(Baca: Ahok Tetap Kampanye Tak Berizin di Cakung meski Panwascam Minta Berhenti)

Kompas TV Ahok Janji Bangun Bioskop Bersubsidi di Pasar Tradisional
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com