JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan light rail transit (LRT) koridor Kelapa Gading-Velodrom sudah mencapai 4 persen setelah dicanangkan pada 22 Juni 2016 lalu.
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Satya Heragandhi berharap pihaknya dapat mempercepat pengerjaan proyek tersebut.
"Jadi perkembangannya LRT sampai hari ini konstruksi untuk akhir sampai Februari ini bisa diprediksikan sampai 4 persen. Tapi kami malah yakin bisa sampai 4,65 persen, jadi bisa lebih cepat dari apa yang kita prediksikan," kata Satya, saat mendampingi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meninjau pembangunan depo LRT di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (24/2/2017).
PT Jakarta Propertindo, lanjut dia, telah memesan rolling stock ke perusahaan pemenang lelang P103 (pengadaan rolling stock), Hyundai Rotem. Nantinya, akan ada 16 rolling stock yang akan dibuat menjadi delapan rangkaian.
Soal pengurangan kemacetan karena proyek tersebut, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku belum memprediksinya. Meski demikian, kata dia, LRT menjadi salah satu moda transportasi massal yang dapat mengurai kemacetan.
"Kalau kombinasi BRT transjakarta, LRT, MRT, ya bisa mengurangi (kemacetan) di atas 50-60 persen pastinya. Orang kan pindah semua (beralih menggunakan transportasi umum)," kata Basuki.
Adapun LRT akan dijadikan salah satu transportasi massal bagi para atlet yang akan bertanding di Asian Games 2018. Sebelumnya, Basuki meninjau pembangunan depo LRT.
Selain itu, ia juga meninjau pembangunan Equistrian atau arena pacuan kuda di Pulomas dan Velodrome di kawasan Rawamangun. Adapun DKI Jakarta menjadi tuan rumah pelaksanaan Asian Games 2018 selain Palembang.