Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD Depok yang Buron Akhirnya Ditangkap

Kompas.com - 27/02/2017, 17:30 WIB

DEPOK, KOMPAS — Setelah tiga minggu dinyatakan buron, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Depok, Jawa Barat, dari Fraksi Golkar, Ervan Teladan, akhirnya tertangkap. Ervan diduga terlibat dalam peredaran narkotika dan obat-obatan berbahaya.

Ervan ditangkap di tepi jalan saat tengah menunggu rekannya di Jatimulya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jumat (24/2) sekitar pukul 20.00. ”Kami masih memeriksa Ervan, termasuk seorang rekannya yang membantunya melarikan diri,” kata Ajun Komisaris Firdaus dari bagian Humas Polres Depok, Sabtu. Polisi menyelidiki peran Ervan sebagai pengguna atau ikut mengedarkan narkoba dan peran pihak lain.

Ervan menjadi buronan polisi karena diduga terlibat kasus narkoba. Awalnya, Sabtu (4/2), polisi menangkap Siti Ummu Kalsum di rumah Ervan di Jalan H Sulaiman, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Depok, setelah menerima laporan warga bahwa kerap terjadi transaksi narkoba di rumah itu. Menurut polisi, Ummu membawa pesanan narkoba jenis sabu untuk Ervan. Saat itu Ervan kabur melalui pintu belakang rumahnya.

Polisi menemukan barang bukti berupa dua plastik klip bening berisi sisa sabu yang ditemukan di kotak kartu nama dan papan nama anggota DPRD di lemari pakaian. Polisi juga menemukan alat isap sabu di dalam mobil di garasi, dompet berisi KTP, dan buku tabungan atas nama Ervan Teladan.

Ervan dan Ummu dijerat dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, tepatnya Pasal 114 Ayat 1 juncto Pasal 112 Ayat 1.

Golkar Depok pecat Ervan

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kota Depok Farabi El Fouz, sewaktu dikonfirmasi, mengatakan, partainya telah memecat Ervan dengan tidak hormat sejak dia melarikan diri. ”Sejak awal, kami tidak berkompromi dengan anggota yang terlibat narkoba. Apalagi dia melarikan diri. Ini, kan, menimbulkan kesan ia bersalah dan tidak kooperatif,” tutur Farabi.

Meski demikian, Farabi menjelaskan, Partai Golkar belum akan melakukan pergantian antarwaktu di DPRD Kota Depok karena masih mencari pengganti Ervan di Fraksi Partai Golkar. Selama ini Ervan tidak menduduki jabatan tertentu di DPRD dan hanya sebagai anggota.

Ketua DPRD Kota Depok Hendrik Tangke Alo tidak dapat dikonfirmasi ihwal tertangkapnya Ervan. Namun, sebelumnya Hendrik memastikan DPRD Kota Depok juga tidak akan berkompromi dengan anggota yang terjerat kasus narkoba. Hendrik menegaskan, Badan Kehormatan DPRD Kota Depok akan memberikan sanksi tegas kepada anggota yang terjerat kasus narkoba. Sanksi terberat adalah pemecatan.

Salah seorang tetangga yang tinggal di belakang rumah Ervan, Hendro (71), menuturkan, Ervan sudah lama tinggal sendirian di rumah itu. Ia dan para tetangga yang lain mengaku tak menyangka anggota DPRD itu terjerat kasus narkoba karena selama ini tidak pernah ada masalah. ”Hubungan kami dengan Pak Ervan selama ini baik-baik saja, tetapi memang jarang ngobrol sehingga kami tidak tahu apa-apa,” ujar Hendro. (UTI)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 26 Februari 2017, di halaman 15 dengan judul "Anggota DPRD Depok Ditangkap".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com