JAKARTA, KOMPAS.com - Waduk Brigif di Jakarta Selatan yang diperluas sejak tahun 2013 ketika Joko Widodo atau Jokowi masih menjadi Gubernur DKI Jakarta masih menyisakan pekerjaan besar. Waduk itu belum berfungsi optimal lantaran sebagian lahannya belum dibebaskan dan belum dibangun.
"Tahun 2016 kemarin pembebasan totalnya 41 bidang, yang tidak setuju 18 bidang," kata Lurah Cipedak, Rizki Januar, kepada Kompas.com, Rabu (15/3/2017).
Baca: Warga Sekitar Waduk Brigif Kecewa terhadap Jokowi
Pembebasan lahan untuk Waduk Brigif, yang tahun lalu dianggarkan Rp 14 miliar, tidak rampung hingga akhir tahun lalu. Sebanyak 23 pemilik lahan dengan total luas 4.280 meter persegi sudah dibayarkan tahun lalu. Namun hal itu tidak otomatis membuat pembangunan waduk dilanjutkan. Alat berat hanya menggarap sebagian dari 23 bidang lahan itu.
"Dari 23 bidang tersebut tidak semuanya bisa dikerjakan karena tidak sebidang, contoh ada yang sebelah kirinya sudah dibebaskan tapi sebelah kanannya belum. Bila dikeruk akan mengganggu warga," kata Rizki.
Rizki mengatakan, saat ini pihaknya masih mengumukan peta bidang yang terkena proyek perluasan Waduk Brigif. Pengumuman rencananya akan berlangsung selama 14 hari kerja.
"Pihak yang keberatan dengan peta bidang tersebut agar berkirim surat langsung ke Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.