Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana-rencana Ahok untuk Perfilman Nasional

Kompas.com - 20/03/2017, 09:05 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, berencana merealisasikan berbagai kebijakan untuk memajukan perfilman nasional.

Salah satunya adalah membangun bioskop rakyat di tiap pasar yang berada di bawah pengelolaan PD Pasar Jaya.

Adapun bioskop rakyat itu akan memutar film-film Indonesia yang sudah turun layar dari bioskop komersial.

"Bioskop rakyat yang kelola PD Pasar Jaya. Karena kalau (nonton film di) 21 itu terlalu mahal biayanya," kata Ahok, di XXI Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Sabtu (18/3/2017).

Menurut Ahok, rencana pembangunan bioskop rakyat ini menyasar masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR.

Rencananya, harga tiket yang akan diterapkan di bioskop rakyat nantinya Rp 5.000-Rp 10.000.

(Baca juga: Ahok yang Punya Bioskop "Misbar" dan Hobi Nonton Film Rhoma Irama)

Ahok menginginkan, para "pasukan warna" di Pemprov DKI Jakarta juga dapat menonton film di bioskop tersebut.

"Pasukan warna" itu seperti "pasukan oranye" yang merupakan petugas PPSU dan pekerja harian lepas (PHL) Dinas Kebersihan DKI Jakarta.

Kemudian, "pasukan biru" yang merupakan PHL Dinas Sumber Daya Air, "pasukan hijau" yang merupakan PHL dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, dan lainnya.

"Penonton makin banyak, produksi film nasional juga maju. Ini industri film nyerap tenaga kerja banyak, dan ini salah satu produk kreatif yang enggak bisa disusupi orang," kata Ahok.

Menurut Ahok, langkah ini sebelumnya telah dilakukan di India. Hal itu pula yang membuat film India dan film garapan asing jadi mendunia.

"Bollywood maju, Hollywood maju. Saya yakin potensi (film) nasional baik," kata Ahok.

Cara tutup modal

Ahok yakin, tidak ada pengusaha yang bersedia membangun bioskop rakyat ini. Sebab, menurut Ahok, biaya tiket yang murah tak akan dapat menutup modal pembangunan bioskop.

"Tapi kalau (bioskop rakyat) dibangun PD Pasar Jaya kan beda. Kami bisa ambil untung dari iklan, untuk menutup modal," kata Ahok.

Selain itu, kata dia, PD Pasar Jaya nantinya dapat bekerja sama dengan production house pembuat film, seperti Multivision Plus dan Starvision. 

Nantinya, film yang akan ditayangkan tersebut merupakan film garapan production house itu.

(Baca juga: Ingin Ada Bioskop di Pasar, Begini Cara Ahok Tutup Modal)

Direktur Utama PD Pasar Jaya Arif Nasrudin berharap, dengan adanya bioskop ini, pasar bisa menjadi ramai. Selain itu, ia berharap bisa menambah pemasukan iklan dari reklame.

Arif mengakui, Ahok sudah meminta pihaknya mengelola ruang kosong di pasar untuk dijadikan bioskop rakyat.

Pengelolaan ini juga akan mengikusertakan pihak ketiga. Hal ini dilakukan agar PD Pasar Jaya tidak melanggar ketentuan yang telah ditetapkan dalam peraturan daerah.

Bioskop rakyat ini, kata Arif, hanya akan menayangkan film-film Indonesia. "Kami enggak akan putar film Hollywood dan Bollywood. Hanya film Indonesia dan ini bisa mengembangkan perfilman kita juga, memberikan manfaat untuk pedagang pasar," ujar Arif.

Rencananya, dari 153 pasar yang berada di bawah PD Pasar Jaya, 10 sampai 20 persen akan menjadi lokasi pembangunan bioskop rakyat.

Ia mencontohkan pasar perkulakan di Terminal Pulogebang dan Pasar Induk Kramatjati. Dia mengatakan, masih banyak pasar yang belum memenuhi standar untuk dibukanya bioskop.

Bangun kompleks perfilman

Selain membangun bioskop rakyat, Ahok berencana membangun laboratorium dan kompleks perfilman di Jakarta. Dia menginginkan, Jakarta menjadi pusat pembuatan film.

Caranya, Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan Produksi Film Negara (PFN). Menurut Ahok, Korea Selatan sebelumnya melakukan hal ini.

"Kami bisa membuat museum dan laboratorium yang bagus (di dalam kompleks itu), gedung-gedungnya. Orang luar negeri ingin bikin film di Jakarta tinggal datang, ada krunya, ada artisnya, aktor semua lengkap. Jadi mirip-mirip nyontek Korea," kata Ahok.

(Baca juga: Ahok Ingin Bioskop Rakyat Dibangun agar "Pasukan Warna" Bisa Nonton Film)

Pemprov DKI Jakarta yang akan memberi hibah dan mencari lahan untuk membangun kompleks perfilman tersebut, edangkan PFN yang akan jadi pengelolanya.

"Kami mau bikin kompleks perfilman. Jadi semua nanti orang asing kalau mau buat film, dia tinggal datang dan sewa semua. Nah saya yakin potensi film nasional baik, ini momentumnya," kata Ahok yang kerap mengajak PNS DKI untuk nonton film bareng di bioskop ini.

Kompas TV Ahok Bertanding Basket Melawan Djarot
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com