Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjadi Pemilih Cerdas yang Proaktif pada Pilkada DKI 2017

Kompas.com - 27/03/2017, 07:49 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta 2017, banyak warga yang tidak bisa menggunakan hak pilih karena tidak terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT). Ada yang kemudian bisa menggunakan E-KTP atau surat keterangan agar bisa masuk menjadi daftar pemilih tambahan (DPTb) dan menggunakan hak pilih pada pukul 12.00-13.00 WIB.

Namun banyak dari mereka yang tidak bisa menggunakan hak pilih karena keterbatasan surat suara dan waktu.

Agar kejadian pada putaran pertama tak kembali terulang, KPU DKI Jakarta melakukan penyempurnaan data pemilih pada putaran kedua.

KPU DKI Jakarta membuka pendaftaran pada 6-13 Maret 2017 untuk memfasilitasi pemilih yang tidak terdaftar pada putaran pertama. Kini, KPU DKI Jakarta telah menetapkan dan mengumumkan daftar pemilih sementara (DPS) pada putaran kedua.

DPS diumumkan di kantor kelurahan dan bisa dicek secara online melalui laman https://pilkada2017.kpu.go.id/pemilih/dps/2/nasional dengan memasukkan nomor induk kependudukan (NIK).

KPU DKI Jakarta berharap warga proaktif untuk mengecek apakah nama mereka telah terdaftar dalam DPS yang menjadi basis data penetapan DPT putaran kedua. Jika belum terdaftar, KPU DKI meminta warga yang bersangkutan untuk mendaftar kepada panitia pemungutan suara (PPS) di kantor kelurahan hingga Selasa (28/3/2017) besok.

Syarat yang harus dibawa yakni E-KTP atau surat keterangan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta dan Kartu Keluarga (KK) asli. Pemilih juga diminta untuk membawa fotokopi identitas tersebut.

"Tanggal 22 sampai dengan 28 Maret 2017 adalah masa menerima tanggapan dan masukan dari semua pemilih. Kami berharap masyarakat memastikan dirinya ada di DPS, proaktif," ujar Komisioner KPU DKI Jakarta Moch Sidik, Jumat (24/3/2017).

Jangan andalkan DPTb

KPU DKI Jakarta meminta warga untuk tidak mengandalkan DPTb dengan hanya membawa E-KTP atau surat keterangan pada hari pencoblosan. Sebab, tidak ada jaminan pemilih DPTb dapat menggunakan hak pilihnya.

Sesuai peraturan, KPU DKI Jakarta tidak menyiapkan surat suara bagi pemilih DPTb. Surat suara hanya dicetak sesuai jumlah DPT ditambah cadangan 2,5 persen dari DPT per TPS.

"Surat suara cadangan digunakan jika ada surat suara yang rusak atau pemilih salah mencoblos," kata Sidik.

KPU DKI Jakarta memang membuka ruang bagi DPTb pada putaran kedua nanti. Namun, KPU DKI Jakarta lebih menyarankan pemilih proaktif agar terdaftar dalam DPT sehingga ada jaminan surat suara yang bisa mereka gunakan. Sementara itu, pemilih DPTb hanya bisa menggunakan hak pilihnya apabila surat suara di TPS masih tersedia.

"Pemilih DPTb hanya bisa menggunakan hak pilihnya di TPS yang sesuai dengan alamat yang tertera dalam E-KTP atau surat keterangan," ujar Sidik.

Libur untuk memilih, bukan untuk liburan

Hari pencoblosan putaran kedua pada 19 April 2017 akan ditetapkan sebagai hari libur di DKI Jakarta. Meski begitu, hari libur tersebut ditetapkan agar pemilih bisa datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya, bukan justru malah berlibur atau hanya berleha-leha.

Sidik meminta agar para pemilih datang sejak pagi. Hal tersebut untuk mengantisipasi terjadinya antrean di TPS.

"Jangan santai-santai dulu, baru ke TPS jam 11.00," kata dia.

Jika semua pemilih datang beramai-ramai pada siang hari, dikhawatirkan tidak masuk dalam antrean sebelum pukul 13.00 WIB. Sebab, TPS dibuka sejatinya sejak pukul 07.00-13.00 WIB.

Kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) boleh melayani pemilih melebihi pukul 13.00 WIB hanya jika pemilih tersebut sudah masuk dalam antrean. Karena itu, KPU DKI Jakarta meminta para pemilih sebaiknya datang pagi hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com