Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sita Senjata AK-47 dari Pengedar Narkoba Jaringan Malaysia

Kompas.com - 27/03/2017, 16:24 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua pengedar narkoba tewas ditembak, sementara tiga pengedar lainnya berhasil ditangkap hidup aparat kepolisian di daerah Sumatera Utara. Dari tangan pengedar narkoba yang tewas ditembak, polisi menyita senjata laras panjang jenis AK-47, pistol revolver, dan sabu-sabu.

Dua pengedar narkoba yang tewas ditembak yakni Fidel Husni alias Hasan dan Azhari alias AI. Dia ditembak karena berusaha melarikan diri saat petugas sedang mengembangkan kasus peredaran narkoba. Sementara tiga pelaku yang ditangkap hidup yakni Agussalim, Nanang Taufik, dan Munizar.

Lima pelaku tersebut merupakan sindikat narkoba jaringan Malaysia-Indonesia. Pengungkapan kasus itu berawal dari tertangkapnya Agussalim di kawasan Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (17/3/2017).

Agussalim tertangkap saat menyerahkan narkoba jenis sabu seberat 1 kilogram kepada Nanang. Dari hasil interogasi, Agussalim mengaku narkoba tersebut berasal dari Muzanir.

Polisi kemudian menggerebek sebuah apartemen yang disewa Muzanir di Pasar Rebo, Jakarta Timur, dengan barang bukti sabu kurang lebih 625 gram.

Tak berhenti di situ, dari interogasi Agussalim, polisi dapat menemukan gudang tempat menyimpan narkoba di Kalisari, Jakarta Timur. Di gudang itu polisi menemukan 1 tas berisi narkoba jenis sabu kurang lebih 5 kg, 1 tas berisi 5.000 butir happy five, 1 tas berisi total 190.000 butir ekstasi.

Dari pengembangan kasus itu, polisi kembali menggerebek sebuah ruko penyimpanan narkoba di Cengkareng, Jakarta Barat. Di ruko tersebut polisi kembali menemukan 45.000 butir happy five.

Pada Sabtu, 18 Maret 2017, Muzanir ditangkap polisi di kawasan Cibubur. Dari situ, Muzanir mengakui memeroleh narkoba dari Fidel Husni, yang diketahui tinggal di Sumatera Utara. Polisi lalu menangkap dia rumahnya. Kemudian dari tangan Fidel Husni polisi menemukan senjata api dan narkoba.

"Saat dilakukan penangkapan ditemukan satu pucuk senpi jenis AK-47, satu pucuk revolver, 250 butir peluru kaliber 5,6 milimeter, dan dua bungkus happy five," kata Direktur IV Tindak Pidana Narkoba Polri Brigjen Eko Dianianto, saat jumpa pers di kantornya di Cawang, Jakarta Timur, Senin (27/3/2017).

Polisi kemudian dapat menangkap seorang pelaku lainnya dari jaringan tersebut, yakni Azhari. Namun, saat hendak diminta menunjukkan lokasi penyimpanan narkoba, Azhari berupaya kabur sehingga polisi terpaksa menembaknya.

"Sehingga diambil tindakan tegas yang menyebabkan AZ ini meninggal dunia," ujar Eko.

Kompas.com/Robertus Belarminus Tiga pelaku kasus narkoba jaringan Malaysia-Indonesia yang ditangkap polisi. Dua lainnya terpaksa ditembak mati polisi. Senin (27/3/2017)

Selain Azhari, Eko mengatakan Fidel Husni juga akhirnya terpaksa tewas ditembak. Pasalnya, saat diminta menunjukan di mana tempat ia menyimpan senpi lainnya, pelaku justru kabur.

Berdasarkan hasil penelusuran, polisi menduga AK-47 milik Fidel Husni merupakan senjata sisa konflik di Aceh. Untuk senjata revolver, Eko mengatakan sedang menelusuri asalnya.

Namun, dia menyatakan senjata revolver itu sama dengan yang digunakan Polri. Eko mengatakan, pihaknya tengah mewaspadai penggunaan senpi di kalangan pengedar narkoba.

Ia juga telah memerintahkan jajarannya berhati-hati. Sebab, bisa saja pelakunya melukai anggota polisi yang bertugas.

"Bisa saja senjata ini dipergunakan saat kepepet," ujar Eko.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, para tersangka yang ditangkap hidup dikenakan pasal 114 ayat 2, juncto pasal 132 ayat 2 UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, subsider pasal 112 ayat 2 juncto pasal 132 ayat 2 UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman maksimal pidana mati.

Kompas TV Penangkapan HI dan AI, dua bandar narkoba merupakan pengembangan dari kasus narkoba di Jakarta Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com