Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Ahok, "Jakarta Bersyariah", dan Jupe Ingin Pulang, Ini Berita Terpopuler Kompas.com

Kompas.com - 06/04/2017, 06:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita populer Kompas.com pada Kamis (6/4/2017) didominasi isu Pilkada DKI 2017.

Ada Ahok yang menjelaskan soal beda KJP dan KJP Plus, ada soal spanduk "Jakarta Bersyariah", ada juga tentang keinginan Julia Perez pulang ke rumah setelah 2 bulan masih dirawat di RSCM.

Berikut 5 berita terpopuler Kompas.com:

1. Pose 2 Jari Ahok di depan spanduk Anies-Sandi

Saat menyusuri gang di Jalan Haji Syaip, Gandaria Selatan, calon gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, merasa tertarik melihat sebuah spanduk yang dipasang di tembok rumah warga.

Spanduk tersebut bergambar pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur nomor pemilihan tiga DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, dengan program unggulan mereka, yakni "Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus".

(Baca juga: Ahok Jenguk Penderita Stroke di Gandaria Selatan)

Ahok terlihat dengan serius membaca spanduk yang berisi perbandingan program KJP yang telah dijalankan Pemprov DKI Jakarta dan KJP Plus yang akan diusung Anies-Sandiaga.

Sambil melipat kedua tangannya di depan dada, Ahok mengamati satu per satu perbandingan tersebut. Sesekali dia mengamati sambil bertopang dagu.

Selengkapnya baca: Saat Ahok Berpose 2 Jari di Depan Spanduk Anies-Sandi Menang, KJP Tetap Ada  juga Lihat Spanduk Anies-Sandi, Ahok Beberkan Perbedaan KJP dan KJP Plus

 

2. Penjelasan polisi soal pose dengan lima mayat begal

handout Foto anggota polisi sedang berpose bersama lima begal yang baru saja ditembak mati beredar di grup WhatsApp.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto menjelaskan kronologi di balik foto polisi yang berpose dengan mayat lima begal.

Para begal tersebut tewas ditembak di Lampung.

Saat itu, polisi setempat mengepung kelompok begal yang sedang beraksi. Terjadi aksi baku tembak antara begal dengan petugas.

"Untuk menghindari korban di petugas, akhirnya dilumpuhkan. Dia tertembak," ujar Rikwanto di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (5/4/2017).

Mereka tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit Polri di Lampung. Setibanya di rumah sakit, mereka dibawa ke Unit Gawat Darurat untuk dipastikan kematiannya.

Selengkapnya baca: Penjelasan Polri soal Foto Para Polisi Berpose dengan Lima Mayat Begal

 

3. Spesifikasi Xiaomi Redmi 4X

Fatimah Kartini Bohang/KOMPAS.com Redmi 4X dijual secara resmi di Indonesia, Rabu (5/4/2017).
Indonesia menjadi negara kedua yang dipilih Xiaomi untuk merilis seri Redmi 4x. Sebelumnya, ponsel kelas menengah ke bawah itu sudah lebih dulu diluncurkan di Chinapada awal Maret lalu.

Di negeri Tirai Bambu, Redmi 4x dibanderol 899 yuan atau setara Rp 1,7 juta untuk varian dengan RAM 3 GB dan penyimpanan internal 32 GB. Di Indonesia, harganya sedikit lebih mahal yakni Rp 2,1 juta.

Lantas, apa saja yang didapat dari harga tersebut? Menurut Director of Product Management dan Marketing Xiaomi Global, Donovan Sung, Redmi 4x menyajikan perangkat berkualitas tinggi untuk masyarakat yang lebih luas.

Baca: Resmi, Redmi 4X Dijual Rp 2,1 Juta di Indonesia

"Prinsip kami adalah 'one for all', semua orang bisa merasakan teknologi yang bagus. Bukan cuma yang punya banyak duit yang bisa," katanya dalam sesi wawancara khusus bersama KompasTekno usai peluncuran Redmi 4X di Jakarta, Rabu (5/4/2017).

Salah satu spesifikasi yang diunggulkan adalah baterai berkapasitas 4.100 mAh. Dengan disokong teknologi pemrosesan FinFet 14 nm  dari prosesor Qualcomm, baterai tersebut diklaim lebih efisien saat digunakan.

Donovan sesumbar Redmi 4x mampu bertahan hingga 15 jam saat menonton video, 13 jam bermain game, dan 18 jam hari dalam kondisi standby. Ia juga mengatakan bahwa baterai Redmi 4x lebih hemat 32 persen ketimbang baterai Samsung Galaxy J5.

Baca selengkapnya: Dijual Rp 2,1 Juta, Ini Spesifikasi Lengkap Xiaomi Redmi 4X

 

4. Mempermasalahkan spanduk "Jakarta Bersyariah"

Tim Media Anies-Sandi Spanduk Jakarta Bersyariah yang ditemukan di Jakarta pada Senin (3/4/2017).
Yupen Hadi, Wakil Ketua Tim Advokasi Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, mengungkapkan alasan pihaknya tidak melapor secara tertulis dugaan kampanye hitam spanduk "Jakarta Bersyariah".

Spanduk itu menyertakan nama Anies dan Sandi yang hendak menerapkan hukum syariah jika memenangkan Pilkada DKI Jakarta.

"Kami enggak lapor secara tertulis. Pas hari kejadian, paginya, saya langsung kontak Bu Mimah (Ketua Bawaslu DKI Jakarta)," kata Yupen saat dihubungi Kompas.com, Rabu (5/4/2017).

Yupen minta agar Mimah koordinasi dengan Satpol PP menurunkan spanduk yang dianggap provokatif itu. Mimah disebut menyanggupi permintaan itu dan sorenya Mimah mengabarkan spanduk tersebut telah diturunkan.

"Ternyata Bawaslu sudah meminta Satpol PP untuk menurunkan semua spanduk-spanduk itu. Saya dikirimin foto-foto. Artinya, Bawaslu sudah menindaklanjuti laporan kami walaupun masih lisan," tutur Yupen.

Baca selengkapnya: Alasan Tim Anies-Sandi Tidak Buat Laporan Tertulis Spanduk Jakarta Bersyariah

 

5. Julia Perez ingin pulang

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Julia Perez
Pembawa acara, artis peran, dan penyanyi dangdut Julia Perez (36) harus menunda lagi kepulangannya, karena kondisinya belum stabil. Padahal, kata Nia Anggia, adiknya, Jupesudah tidak betah di rumah sakit dan sangat ingin cepat pulang.

"(Ingin pulang) Banget! Dia sudah enggak sabaran. Saya rasa enggak ada orang yang betah. Mbak Jupe pengin banget pulang, ketemu ponakan, makan makanan rumah gitu kan," tutur Anggi ketika ditemui di Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, Rabu (5/4/2017), tempat Jupe menjalani perawatan karena menderita penyakit kanker.

"Ya, pengin banget dia ke rumah. Sudah teriak-teriak dia pengin banget pulang. Cuma, ya, dokter belum ngizinin," ucapnya.

Anggi mengatakan pula bahwa sekarang suhu tubuh Jupe belum stabil.

"Kalau yang lainnya sih membaik. Cuma, ya itu lah, masih suka demam. Bingung juga," ucapnya.

Baca selengkapnya: Kata Sang Adik, Julia Perez Sudah Ingin Cepat Pulang

 

Kompas TV Anies-Sandi Lanjut Sosialisasi, Ahok-Djarot Main Botol
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com