Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akan Ada 7 Panelis dalam Debat Terakhir Pilkada

Kompas.com - 10/04/2017, 14:41 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta hampir merampungkan persiapan debat pada putaran kedua atau debat terakhir pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Pada Senin (10/4/2017) ini, KPU akan mengadakan rapat terakhir bersama semua pihak terkait.

"Hari ini persiapan akhir dengan tim kampanye pasangan calon dan TV penyelenggara," ujar Sumarno di Kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Senin.

Sumarno mengatakan, KPU DKI Jakarta memilih tujuh panelis yang menyusun sejumlah pertanyaan dan studi kasus untuk kedua pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta.

Namun, identitas ketujuh panelis ini baru akan diumumkan pada saat debat demi menjaga tidak adanya intervensi dari berbagai pihak.

"Panelis tentu berbeda, dari berbagai kalangan di perguruan tinggi dan juga para ahli, ada 7 orang," kata dia.

(Baca juga: Begini Rangkaian Debat pada Putaran Kedua Pilkada DKI )

Ketujuh panelis itu juga yang akan menyeleksi komunitas masyarakat yang diundang dalam debat nanti.

Seleksi dilakukan agar komunitas terpilih merupakan komunitas yang netral dan tidak mengajukan pertanyaan yang memojokkan salah satu pasangan calon.

Nantinya, perwakilan komunitas-komunitas itu akan mengajukan pertanyaan yang sama kepada kedua pasangan calon.

"Jadi nanti satu komunitas, misalnya komunitas nelayan, mengajukan pertanyaan yang sama kepada calon gubernur dua dan calon gubernur tiga," ucap Sumarno.

Dalam debat nanti, ada empat komunitas masyarakat yang diundang, yakni komunitas nelayan, komunitas pengguna transportasi umum, komunitas dunia usaha kecil dan menengah (UMKM), serta komunitas warga yang tidak memiliki rumah.

Tema debat putaran kedua yakni "Dari Masyarakat untuk Jakarta" yang terdiri dari kesenjangan dan keadilan sosial, penegakan hukum, dan bonus demografi.

Adapun subtema yang diangkat terkait dengan masalah transportasi, tempat tinggal, reklamasi, pelayanan publik berupa pendidikan dan kesehatan, serta UMKM atau dunia usaha.

(Baca juga: 4 Komunitas Diundang Debat Pilkada, Mereka Akan Ajukan Pertanyaan)

KPU DKI Jakarta membagi debat nanti menjadi tiga bagian, yakni pertanyaan dari tim panelis, pertanyaan dari masyarakat, serta debat antar-calon wakil gubernur dan debat antar-calon gubernur.

Moderator yang akan memandu jalannya debat nanti yakni presenter Ira Koesno. Dia merupakan moderator debat perdana pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta 2017.

Debat putaran kedua akan disiarkan secara langsung di belasan stasiun TV nasional dengan durasi 120 menit untuk debat dan 30 menit untuk alokasi iklan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com